Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nitya/Greysia: Perjuangan Kami Sekarang Terbayar

By Pipit Puspita Rini - Minggu, 17 April 2016 | 15:48 WIB
Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, ketika tampil pada babak semifinal Malaysia Terbuka di Malawati Stadium, Sabtu (9/4/2016).
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, ketika tampil pada babak semifinal Malaysia Terbuka di Malawati Stadium, Sabtu (9/4/2016).

Pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, berhak atas gelar Singapura Terbuka 2016 di Singapore Indoor Stadium tanpa harus bertanding.

Nitya/Greysia seharunya bertanding melawan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi pada partai final, Minggu (17/4/2016). Namun, pasangan Jepang tersebut mundur menyusul cedera ankle kiri yang diderita Matsutomo.

Bagi Nita/Greysia, ini merupakan gelar pertama mereka pada 2016 setelah beberapa kali terhenti pada babak semifinal.

"Ini memang bisa dibilang keuntungan, kami tidak perlu main di final. Kami juga berharap Misaki cepat sembuh dari cederanya," ujar Nitya.

Laga final ini seharusnya jadi pertemuan keenam bagi kedua pasangan. Dari hasil lima pertemuan sebelumnya, Matsutomo/Takahashi memimpin dengan 3-2.

Pertemuan terakhir mereka terjadi dua pekan lalu, tepatnya pada semifinal India Terbuka 2016. Matsutomo/Takahashi memenangi laga tersebut dengan 18-21, 21-19, 21-23.

"Sebetulnya kami sudah siap menghadapi Misaki/Ayaka karena pada pertemuan terakhir  kami kalah. Saat itu bukannya karena kami tampil jelek, sama-sama bagus, tetapi mereka lebih siap," kata Nitya menambahkan.

Gelar di Singapura ini merupakan titel superseries kedua bagi Nitya/Greysia. Gelar pertama mereka dapatkan pada Korea Terbuka 2015.

"Kami bersyukur bisa menang tanpa harus bertanding, walaupun sebetulnya kami siap menghadapi Misaki/Ayaka. Gelar juara ini merupakan modal untuk persiapan ke Olimpiade. Selanjutnya kami mesti fokus ke Kejuaraan Asia," kata Greysia.

Nitya/Greysia memang tidak bertanding pada babak final. Namun, mereka harus berkerja keras untuk mendapatkan kemenangan pada babak-babak sebelumnya.

"Tiga pertandingan sebelumnya tidak mudah. Kami menghadapi pemain Mesir pada babak pertama (dan menang mudah), tetapi setelahnya lawan setara dengan kami. Perjuangan kami dari babak pertama dan turnamen-turnamen sebelumnya (India dan Malaysia Terbuka), sekarang bisa terbayar," ujar Nitya.

Berikut rapor perjalanan Nitya/Greysia pada Singapura Terbuka 2016.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : Badminton Indonesia


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X