Harapan pebulu tangkis tunggal putra China, Lin Dan, untuk meraih gelar pertama Singapura Terbuka pupus di tangan pemain Indonesia, Sony Dwi Kuncoro.
Bertemu untuk kali ke-12 pada babak semifinal yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Sabtu (16/4/2016), Lin Dan kalah 10-21, 21-17, 20-22.
Diakui unggulan kedua itu, kekalahan tersebut tidak lepas dari penampilan Sony yang lebih baik darinya.
"Saya rasa Sony bermain lebih baik dari saya. Penampilan saya pada gim pertama tidak bagus. Permainan saya sempat membaik jelang akhir permainan, tetapi sekali lagi, Sony tampil lebih baik dari saya," ujar Lin Dan yang dilansir badmintonindonesia.org.
Lin Dan kalah telak saat memainkan gim pertama. Dia bangkit pada gim kedua dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi sama kuat 1-1.
Memasuki gim ketiga, Lin Dan sempat tertinggal 0-5 dari Sony. Namun, lagi-lagi dia bisa memperbaiki performa dan berbalik unggul 7-5.
Sony tidak mau menyerah begitu saja. Bermain sabar, pemain yang memulai perjuangan dari babak kualifikasi itu mengimbangi permainan Lin Dan dan terlibat aksi saling kejar poin hingga adu setting.
Saat itulah, Lin Dan tak lagi kuasa membendung laju Sony dan harus merelakan tiket final menjadi milik sang lawan.
"Saat kehilangan gim pertama begitu cepat, saya butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan situasi," aku Lin Dan.
Hasil terbaik Lin Dan pada Singapura Terbuka adalah menjadi runner-up pada 2011. Kala itu, Lin Dan walkover dari pertandingan final melawan rekan senagaranya, Chen Jin.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar