Siapa pun yang bakal keluar sebagai juara Liga Champions 2015-2016, La Liga tetap akan mendapatkan kredit istimewa. Maklum, dua dari empat pelaku laga semifinal datang dari Negeri Spanyol. Begitu pula dengan keempat pelatihnya, yang sama-sama dibesarkan di Negeri Matador.
Penulis : Sapto Haryo Rajasa
Artinya, pasangan mana pun yang akan tampil di final, aroma kental La Liga tetap tak bisa dilepaskan.
Baik itu Manchester City melawan Atletico Madrid, Man City kontra Bayern Muenchen, Real Madrid versus Atletico, atau Madrid dengan Bayern.
City tetap akan membawa Manuel Pellegrini, yang mencuri nama bersama Villarreal, Malaga, hingga Madrid.
Bayern akan mengusung Pep Guardiola, yang melegenda berkat tiki-taka di Barcelona. Atleti bakal mengedepankan Diego Simeone dan Madrid akan memunculkan Zinedine Zidane, eks legenda mereka.
Berdasarkan hasil undian yang dilangsungkan di Nyon, Swiss, Jumat (15/4/2016), cukup beragam ekspresi maupun harapan yang dilontarkan para pendukung keempat klub.
Madridistas seperti sudah meyakini bahwa Cristiano Ronaldo dkk bakal melakoni partai puncak keduanya dalam tiga musim terakhir, setelah undian memasangkan mereka dengan City.
Sebabnya, di saat Madrid melangsungkan semifi nal mereka yang ke-27, City berada di empat besar pertamanya.
Madrid tak pernah kalah melawan tim Premier League dalam delapan laga terakhir, sedangkan City kalah enam kali dalam 9 laga kontra wakil La Liga.
“Undian yang sangat sulit, meski sejujurnya saya tak punya preferensi khusus perihal lawan yang akan dihadapi,” begitu ujar Pellegrini di situs resmi UEFA.
Meski dianggap superior, Zidane tampak ogah terbawa situasi.
“Ini partai semifinal, jadi akan selalu menjadi laga yang sulit. Yang agak membuat optimistis adalah kami memainkan leg kedua di rumah sendiri,” papar Zizou.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BOLA Sabtu No.24 |
Komentar