Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liliyana: Kami Bikin Banyak Kesalahan Fatal

By Diya Farida Purnawangsuni - Sabtu, 16 April 2016 | 18:02 WIB
Pasangan ganda campuran nasional, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, saat menghadapi wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, pada babak semifinal Singapura Terbuka di Singapore Indoor Stadium, Sabtu (16/4/2016)
BADMINTON INDONESIA
Pasangan ganda campuran nasional, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, saat menghadapi wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, pada babak semifinal Singapura Terbuka di Singapore Indoor Stadium, Sabtu (16/4/2016)

Perjalanan pasangan ganda campuran nasional, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, di Singapura Terbuka 2016 harus terhenti pada babak semifinal.

Pada laga yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Sabtu (16/4/2016), Tontowi/Liliyana kalah dari wakil Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Kim Ha-na, 14-21, 16-21.

Unggulan teratas ini mengakui bahwa banyaknya jumlah error yang mereka lakukan menjadi faktor utama hasil negatif tersebut.

"Awalnya kami bisa mengontrol permainan, tetapi di tengah-tengah gim, pergerakan Tontowi terbaca Kim. Setelah lawan mendapat momen, permainan kami seperti tidak bisa berkembang, tertebak terus," kata Liliyana yang dilansir badmintonindonesia.org.

Tontowi/Liliyana mengimbangi permainan Ko/Kim pada interval gim pertama. Namun, selepas interval keduanya kerap melakukan kesalahan sendiri sehingga memudahkan laju Ko/Kim meraih kemenangan.

"Kami memang terlalu banyak diserang dan bermain di bawah tekanan. Permainan saya di belakang juga kurang rapi. Next time, saya akan pelajari lagi permainan lawan agar bisa lebih baik," ujar Tontowi.

Pada gim kedua, Tontowi/Liliyana sempat membuka asa saat berbalik unggul 15-14 setelah berturut-turut tertinggal 5-8, 8-11, dan 11-13.

Namun, momentum itu gagal dipertahankan. Lagi-lagi, kedua pemain ini melakukan kesalahan demi kesalahan.

Ko/Kim pun leluasa mendulang poin beruntun, mulai dari empat poin dalam kedudukan 14-15, sampai tiga poin  dalam kedudukan 18-16.

"Kami sempat mengubah strategi pada gim kedua karena kondisi angin di lapangan berubah. Saat bisa menyamakan kedudukan, kami malah membuat banyak kesalahan yang fatal. Lawan dapat poinnnya jadi gampang, bukan dengan susah payah," tutur Liliyana.

Hasil laga semifinal ini  mengubah rekor pertemuan kedua pasangan menjadi 4-3 untuk keunggulan Ko/Kim.


Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : badmintonindonesia.org


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X