BANDUNG, JUARA.net – Striker muda Persib Bandung, Yandi Sofyan Munawar sadar dengan konsekuensi menjadi bagian klub dengan suporter yang fanatik seperti Bobotoh.
Yandi Sofyan mengakui, tuntutan untuk selalu main bagus dan cetak gol adalah ’makanan’ sehari-hari. Adik kandung mantan striker timnas Indonesia, Zaenal Arif, ini juga mengaku siap menghadapi kritikan bahkan caci maki dari bobotoh.
”Meski terkadang sangat pedas, saya selalu berusaha menyikapinya secara positif dengan kepala dingin,” ujar Yandi Sofyan.
Pedasnya hujatan dari bobotoh pernah dialami saat tampil pada sebuah laga uji coba di Stadion Siliwangi, sebelum berlaga di Bali Island Cup.
”Saat itu, saya dengan suaranya jelas karena keras sekali. Tetapi, saya cuek saja dan berusaha fokus membantu tim,” tuturnya.
Baca juga:
- FIFA ’Gerak’, Ini Babak Baru Sanksi untuk Indonesia
- Bayu Gatra Pilih Madura United Bukan Karena Uang
- Satu Lagi, Klub ’Ibu Kota’ Ganti Pemilik dan Pindah ke Sulawesi
Bukan hanya di lapangan, ’serangan’ dari bobotoh juga disampaikan melalui media sosial. Meski menyakitkan, namun pemuda berusia 23 tahun ini membiarkannya.
Paling yang bisa dilakukan Yandi adalah curhat ke kakak tercinta, Zaenal Arif. Hubungan mereka memang sangat dekat, apalagi selama di Bandung, pesepak bola kelahiran Garut ini tinggal di rumah Arif.
”Dia selalu memberi saya nasehat dan Alhamdulillah sejauh ini bisa merespons dengan positif apapun kritik yang dilontarkan bobotoh. Karena intinya, para bobotoh itu ingin melihat pemain dan tim kesayangan mereka tampil bagus,” ucap Yandi Sofyan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar