Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

’Polisi Jujur’ Jadi Nama Baru Markas Persip Pekalongan

By Gatot Susetyo - Jumat, 15 April 2016 | 22:15 WIB
Stadion Hoegeng tampak dari luar. Markas Persip Pekalongan ini berganti nama dari Stadion Kota Batik menjadi Stadion Hoegeng.
GATOT SUSETYO/JUARA.NET
Stadion Hoegeng tampak dari luar. Markas Persip Pekalongan ini berganti nama dari Stadion Kota Batik menjadi Stadion Hoegeng.

PEKALONGAN, JUARA.net – Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso yang asli Pekalongan namanya bakal lekat dengan sepak bola kota itu. Sebab, stadion yang jadi markas Persip Pekalongan bakal memakai nama polisi yang dikenal sangat jujur ini.  

Ya, nama Kepala Kepolisan Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Hoegeng Imam Santoso akan diabadikan sebagai titel stadion di Kota Pekalongan.

Otomatis, markas klub Divisi Utama, Persip itu namanya berganti lagi dan ini yang ketiga. Sebelumnya, arena berkapasitas 20 ribu penonton ini bernamai Stadion Kota Batik. Nama itu eksis per 18 Maret 2011.

Arena yang dibuka pada 1986, nama pertamanya adalah Stadion Kraton. Bahkan sampai kini, venue itu masih tetap melekat di hati para pelaku sepak bola di Pekalongan dengan nama Stadion Kraton.

Sekarang, arena itu telah berganti nama lagi menjadi Stadion Hoegeng. Perubahan nama itu tercantum dalam Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani Wali Kota HA Alf Arslan Djunaid.

”Sudah ada persetujuan dari wali kota. SK Wali Kota tentang perubahan nama tersebut sudah turun akhir Maret 2016,” ujar Kabag Tata Pemerintahan Setda Pekalongan, Sriyana.

Baca juga:

Peresmian nama baru tersebut direncanakan masuk dalam rangkaian peringatan HUT Kota Pekalongan ke-110.

”Kami akan cari waktu yang tepat untuk peresmian itu. Dalam waktu dekat, kami segera akan lakukan seremoni pergantian nama itu,” kata Sriyana.

Tujuan utama perubahan nama Stadion Kota Batik menjadi Stadion Hoegeng untuk mendukung pengajuan gelar pahlawan nasional kepada Hoegeng. Salah satu syarat administrasi usulan calon pahlawan nasional dengan mengabadikan namanya melalui sarana monumental.


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X