Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Belum Bikin Gol, Eder Tak Menyesal Pindah ke Inter Milan

By Beri Bagja - Jumat, 15 April 2016 | 17:34 WIB
Reaksi penyerang Inter Milan, Eder Citadin, usai gagal memanfaatkan peluang menjadi gol ke gawang Chievo dalam laga Serie A, 3 Februari 2016.
MARCO LUZZANI/GETTY IMAGES
Reaksi penyerang Inter Milan, Eder Citadin, usai gagal memanfaatkan peluang menjadi gol ke gawang Chievo dalam laga Serie A, 3 Februari 2016.

Sejak hijrah dari Sampdoria ke Inter Milan pada bursa Januari, Eder Citadin Martins (29) belum kunjung bikin gol untuk klub barunya. Meski masih mengalami paceklik, sang penyerang tak menyesal pindah ke klub beralias I Nerazzurri (hitam-biru).

Eder menerima pinangan Inter Milan pada 29 Januari dengan formula awal sebagai pinjaman selama dua tahun.

Kedatangannya diharapkan dapat mendongkrak produktivitas Nerazzurri. Ketajaman Eder di Sampdoria menjadi dasar perekrutannya oleh pelatih Roberto Mancini.

Dalam setengah musim bersama Samp di Serie A 2015-2016, dia mencetak 12 gol dalam 19 partai.

"Saya tak punya keraguan untuk bergabung dengan Inter."

Eder, penyerang Inter Milan

Ketika transaksi terjadi, koleksi 12 gol Eder lebih banyak 4 biji dari milik kapten Inter, Mauro Icardi.

Akan tetapi, jumlah golnya tidak bertambah sejak berganti kostum ke hitam-biru.

Dalam 9 partai liga bersama Inter, Eder belum kunjung memecah telur.

Catatannya di daftar pencetak gol masih 12 buah, sedangkan Icardi sudah melampauinya dengan jumlah 14 gol.

"Ada banyak rumor soal transfer saya pada Januari, termasuk dari Inggris. Namun, ketika tahu tentang minat Inter, saya tak punya keraguan untuk bergabung dengan klub besar seperti mereka," ujarnya pada Inter Channel.

[video]http://video.kompas.com/e/4839229109001_ackom_pballball[/video]

Salah satu hal yang menghambat ketajaman Eder barangkali ialah perubahan peran dan statusnya.

Saat masih membela Sampdoria, Eder seperti raja di lini depan.

Dia menjadi muara serangan utama tim. Kondisi di Inter berbeda. Sang Hitam-Biru memiliki Icardi sebagai kapten sekaligus ujung tombak primer.

Semua aliran serangan tim mengarah kepada bomber Argentina berusia 23 tahun itu.

Eder harus beradaptasi dengan bermain lebih melebar dan mundur.

Hal ini dianggap sebagai problem karena Eder terlalu 'murah hati' dan kurang cocok menjadi pelayan.


Mauro Icardi (kanan) dan Eder saat merayakan gol Sampdoria ke gawang Juventus, 18 Mei 2013.(CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES)

"Saya tahu bagaimana mengeluarkan kemampuan terbaik Eder. Dia seharusnya tak perlu bekerja terlalu keras dan hanya fokus menjebol gawang lawan," kata pelatih Eder saat masih di Sampdoria, Walter Zenga.

Eder dan Icardi pernah sama-sama membela Sampdoria pada 2012-2013.

Statistik mereka pada musim tersebut membuktikan bahwa Icardi memang punya tendensi untuk lebih tajam.

Icardi menuntaskan Serie A 2012-2013 dengan torehan 10 gol, sedangkan Eder 7 gol.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X