Misi pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, untuk memenangi gelar superseries perdana tahun ini pada Singapura Terbuka gagal direalisasikan.
Laju Ahsan/Hendra terhenti pada perempat final, Jumat (15/4/2016). Pasangan yang menempati unggulan kedua itu harus mengakui keunggulan Li Junhui/Liu Yuchen (China) dalam pertarungan dua gim langsung, 11-21, 11-21.
Kendati kalah telak, Ahsan/Hendra sempat memberi perlawanan terhadap Li/Liu pada setiap awal gim.
Perolehan poin kedua pasangan selalu berjalan ketat hingga fase interval. Namun, selepas interval, keadaan selalu berubah 180 derajat.
Ahsan/Hendra tak mampu mengembangkan permainan, sementara lawan tampil makin impresif.
Statistik mencatat, pasca kedudukan 9-11 pada interval gim pertama, Ahsan/Hendra cuma bisa menambah dua poin, sedangkan Li/Liu terus mendulang poin hingga mencapai poin ke-21.
Situasi serupa kembali terjadi pada gim kedua. Seusai menyentuh interval pada kedudukan 8-11, Ahsan/Hendra lagi-lagi tak bisa memenangi banyak poin.
Kali ini, mereka hanya bisa menambah tiga poin, sementara Li/Liu tak terbendung meraih poin demi poin.
Dengan hasil ini, Ahsan/Hendra kembali mengulang pencapaian kurang maksimal mereka dua tahun lalu.
Pada Singapura Terbuka 2014, Ahsan/Hendra juga tersingkir pada perempat final setelah dikalahkan wakil Korea Selatan, Kim Sa-rang/Yoo Yeon-seong.
Padahal, setahun sebelumnya, Ahsan/Hendra menutup debut mereka di Singapura Terbuka 2013 dengan menjadi juara.
Berikut rapor Ahsan/Hendra di Singapura Terbuka.
2016: perempat final, kalah dari Li Junhui/Liu Yuchen (China) 11-21, 11-21
2015: semifinal, kalah dari Fu Haifeng/Zhang Nan (China) 21-18, 8-21, 17-21
2014: perempat final, kalah dari Kim Sa-rang/Yoo Yeon-seong (Korea) 15-21, 21-13, 19-21
2013: juara, menang atas Ko Sung-hyun/Lee Yong-dae (Korea) 21-15, 21-18
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | juara |
Komentar