Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Taktik Cillessen-Krul yang Salah Kaprah di Manchester United

By Sabtu, 16 April 2016 | 13:45 WIB
Manajer Manchester United, Louis van Gaal, dalam pertandingan ulangan babak perempat final Piala FA menghadapi West Ham United di Boleyn Ground, London, Inggris, pada Rabu (13/4/2016).
IAN WALTON/GETTY IMAGES
Manajer Manchester United, Louis van Gaal, dalam pertandingan ulangan babak perempat final Piala FA menghadapi West Ham United di Boleyn Ground, London, Inggris, pada Rabu (13/4/2016).

Masih ingat momen aneh menjelang adu penalti antara Belanda versus Kosta Rika di perempat final Piala Dunia 2014?

Penulis : Theresia Simanjuntak

Louis van Gaal, pembesut Belanda kala itu, menggantikan kiper Jasper Cillessen dengan Tim Krul sebelum adu tos-tosan.

Pergantian kiper jarang terjadi dalam satu laga kecuali si pemain cedera. Cillessen dalam keadaan fit, tapi ia malah ditarik dari lapangan.

Perjudian Van Gaal berhasil. Krul menepis dua eksekusi Kosta Rika. Belanda menang 4-3.

Van Gaal dilabeli jenius, cap yang membuat fans Manchester United begitu bersemangat saat mengetahui eks pelatih Barcelona itu mengasuh tim beralias Setan Merah usai gelaran PD 2014.

Ekspektasinya, manajer yang kini berusia 64 tahun itu bisa menghadirkan kejutan manis lewat taktik-taktik tak terduga ala kasus Cillessen-Krul itu.


Aksi kiper Belanda, Tim Krul, saat menggagalkan tendangan penalti pemain Kosta Rika, Michael Umana, pada laga perempat final Piala Dunia di Brasil, 5 Juli 2014.(JAMIE MCDONALD/GETTY IMAGES)

Van Gaal sampai sekarang sukses bikin publik bertanya-tanya soal strateginya. Dia adalah oknum di balik pergeseran pemain dari posisi asli mereka.

Contoh, Juan Mata, si nomor 10, bermain sebagai sayap kanan; gelandang bertahan Daley Blind sebagai bek tengah; dan sebagainya.

Mata dan Blind jadi eksperimen yang cukup sukses. Namun, beberapa pemain lain mengalami kesulitan.

Bermain tidak di posisi asli menjadi alasan utama Angel Di Maria memilih hengkang ke Paris Saint-Germain pada musim panas 2015.

Van Gaal nyatanya tidak berhenti bereksperimen. Hanya, taktiknya kian menggusarkan fans.

[video]http://video.kompas.com/e/4839927092001_ackom_pballball[/video]

 

Beberapa gim terakhir, Mata, yang sempat kembali ke gelandang serang tengah, ditempatkan sebagai sayap kanan lagi. Peran si nomor 10 malah diberikan kepada sayap, Jesse Lingard.

Melawan Tottenham (10/4/2016), strategi Van Gaal kian membingungkan. Van Gaal memasukkan Ashley Young untuk menggantikan penyerang tengah, Marcus Rashford.

Young, seorang sayap, tidak pernah bermain di posisi itu sejak meninggalkan Watford pada 2007.


Pemain Manchester United, Ashley Young, mengalami cedera pada laga Premier League kontra Liverpool di Stadion Anfield, 17 Januari 2016.(PAUL ELLIS/AFP)

Van Gaal bisa saja menginstruksikan Anthony Martial sebagai penyerang tengah dan menempatkan Young di kiri.

Namun, ia tidak berbuat demikian. Hasilnya gagal total. Tak hanya kalah 0-3, United pun hanya mampu melepaskan satu tembakan akurat sepanjang laga.

Akibatnya, upaya United ke Liga Champions 2016-2017 kian berat. Mereka mengemas 53 poin, terpaut empat angka dari urutan keempat, Manchester City.

Pertanyaannya, apakah Van Gaal masih ingin coba-coba sementara United di ambang gagal ke LC musim depan atau membiarkan anak asuhnya tampil di posisi asli?

[video]http://video.kompas.com/e/4839774968001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Tabloid BOLA No.2.662


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X