Sriwijaya FC menatap Indonesia Soccer Championship 2016, pengganti Liga Super Indonesia, dengan target tinggi. Juara menjadi harga mati bagi tim peraih gelar juara Liga Indonesia 2007 dan LSI 2011/12 itu.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Benny Dollo, juru taktik selama perhelatan turnamen sebelumnya, digantikan oleh Widodo Cahyono Putro. Widodo dinilai manajemen menjadi orang yang tepat untuk menggantikan Bendol.
Namun, bila berbicara statistik, kedua nama itu sebenarnya sama-sama memiliki rapor kurang apik saat melatih di LSI.
Dari 46 partai yang dilakoni Bendol (Persija dan Sriwijaya), ia hanya membukukan 19 kemenangan (41 persen).
Sementara itu Widodo mengoleksi 22 kemenangan (40 persen) dari 55 pertandingan.
Perinciannya, enam kemenangan di Persela 2008/09, delapan di Persela 2009/10, dan delapan lagi di Gresik United (2013).
Terlepas dari catatan itu, Widodo siap mencapai target yang dipatok.
“Saat menerima tawaran ini, saya tahu Sriwijaya tim besar. Yang paling menantang adalah mereka punya target juara. Target itu didukung dengan adanya pemainpemain berkualitas,” kata Widodo.
Eks asisten pelatih timnas senior itu pun tengah mematangkan karakter bermain Sriwijaya.
“Saya ingin tim tampil agresif dengan warna pemain senior dan junior. Agresif tak hanya menyerang, tetapi juga saat bertahan,” tutur pelatih kelahiran Cilacap, 8 November 1970 itu.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4841542410001&preload=none[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.662 |
Komentar