Striker Karim Benzema dipastikan absen membela tim nasional Prancis pada Piala Eropa 2016 setelah terseret kasus pemerasan. Hal ini dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) demi keharmonisan tim.
Benzema terseret kasus pemerasan kepada gelandang timnas Prancis milik Olympique Lyonnais, Mathieu Valbuena. Benzema dituduh menjadi bagian dari aksi pemerasan menggunakan rekaman video mesum Valbuena.
Ketua FFF, Noel Le Graet, sempat mengatakan bahwa apa yang dilakukan Benzema adalah sebuah tindakan yang sangat bodoh. Meski belum ditetapkan sebagai tersangka, hal ini membuat Benzema diskors dari tim nasional sejak Oktober 2015.
"Faktor penentu (meraih kesuksesan di Piala Eropa) adalah bagaimana cara skuat meningkatkan diri selama kamp pelatihan," ujar Le Garet kepada L'Equipe.
"Kami merasa ada harmonisasi yang kuat di antara pemain. Kami merasa telah memimpin mereka dengan sangat baik dan saya tidak ingin mengambil risiko mengganggu semangat itu," ucapnya.
Le Garet juga mengakui bahwa Benzema sangat terpukul dengan pencoretan ini setelah diberi tahu oleh pelatih Didier Deschamps. Le Garet pun sangat ingin Benzema bisa membela Prancis.
"Setelah berbicara dengan Karim, Didier bilang dia sangat-sangat sedih. Pertama, saya berharap hasil dari pemeriksaan ini bisa membebaskan Benzema dari tuduhan," kata Le Garet.
"Saya memiliki banyak rasa sayang kepada dia. Tetapi, di sini semua orang dipandang sama. Dia telah melakukan sesuatu yang benar-benar bodoh," tuturnya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Komentar