Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Djadjang Nurdjaman Cerita Pengalaman di Inter Milan

By Fifi Nofita - Jumat, 15 April 2016 | 00:15 WIB
Mantan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman berbagi cerita saat ditemui di rumahnya, Kawasan Antapani, Kota Bandung, setibanya dari Italia pada Kamis (14/4/2016).
FIFI NOFITA/JUARA.NET
Mantan pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman berbagi cerita saat ditemui di rumahnya, Kawasan Antapani, Kota Bandung, setibanya dari Italia pada Kamis (14/4/2016).

BANDUNG, JUARA.net – Mantan pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, sedang pulang kampong ke Kota Kembang. Pria 58 tahun ini pun bercerita soal pengalamannya di markas Inter Milan.

Djanur, sapaan Djadjang Nurdjaman, akan menimba ilmu kepelatihan di Akademi Inter Milan selama satu tahun. Setelah tiga bulan, dia kembali ke Bandung untuk memperpanjang izin tinggalnya.

Pelatih yang membawa Persib jadi juara Indonesia Super League (ISL) 2014 ini punya banyak cerita selama tiga bulan awal di Italia. Menurutnya, ia mendapat banyak pengalaman berharga terutama dalam kerja sama tim.

Bahkan, pria asal Majalengka ini mengaku sempat takjub melihat salah satu tim yang dihuni pemain Brasil U-15. Diakui sang pelatih, mereka bisa menerapkan strategi sepak bola yang jarang dilihatnya saat berada di Indonesia.

”Dalam cara organisasi bermain, mereka sudah tahu cara bekerja sama di dalam tim. Mereka pun tinggal diasah speed dan power yang dimiliki. Semua itu juga ditunjang oleh fasilitas yang bagus,” kata Djadjang pada Kamis (14/4/2016).

Baca juga:

Djanur menambahkan, sering mengabadikan ilmu yang tidak ia temukan di Indonesia dalam sebuah video dan foto. Gambar tersebut menurutnya menjadi salah satu bekal untuknya ke depannya saat kembali menjadi pelatih.

”Ada yang baru dalam metodologi latihan. Tidak semua saya foto dan videokan, saya hanya ambil yang baru saja,” tuturnya.

Djanur juga menuturkan, sarana dan prasarana sepak bola di Italia sangat menunjang. Bahkan, dia mengatakan setiap lapangan untuk latihan sudah memiliki peralatan yang lengkap untuk mendukung program pelatih.

”Mereka (Inter Milan) punya fasilitas luar biasa dengan dua camp. Satu arena latihan untuk akademi dan satunya camp untuk pemain senior,” ujarnya.

”Yang di akademi saja, ada 8 lapangan dan itu selalu ada yang pakai sintetis dan rumput alami. Lalu fasilitas gym yang memadai untuk sebuah club, itu yang sangat membedakan,” tutur Djanur yang akan kembali jika visa tinggalnya telah beres diurus.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X