klub besar Indonesia. Tetapi, gelandang serang itu lebih memilih Madura United sebagai klub yang akan dibelanya saat Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016.
Pilihan ini menurut pemain yang kini berusia 23 tahun bukan hanya semata karena uang atau nilai kontrak tinggi. Menurutnya, ada hal lain yang lebih penting yang menjadi pertimbangan pemain kelahiran Jember tersebut.
Pilihan ini menurutnya persoalan hati nurani dan saran orang tua, pasangan Lucky Supriya dan Siti Holifah.
”Pertama, orang tua menyarankan saya ke Madura United. Sebab, di sana ada mbah (kakek) saya juga di Madura. Selain itu, saya juga biar dekat dengan mama, jadi kalau memantau enak,” ujar Bayu Gatra, Kamis (14/4/2016) pagi.
Bayu Gatra juga sudah gabung pemusatan latihan Madura United di Lapangan Agrokusuma, Kota Batu.
Pilihan ini berbeda pada saat dia bergabung di Sriwijaya FC. Klub itu markasnya di tempat yang jauh dari daerah asalnya, Jember. Hal itu membuatnya merasa jauh dari orang tua.
Baca juga:
- Jakmania Makin Mendunia Usai Trofeo Persija
- Aremania Menilai Pemain Arema Sudah Biasa Hadapi Tekanan Suporter
- Kala Aremania dan Bobotoh Bertemu di Masjid Al Bina
”Kalau di Sriwijaya dulu, saya jauh dari orang tua. Kita komunikasi hanya lewat telepon saja,” tuturnya.
Pengakuan tersebut juga menepis anggapan bahwa Madura United memberikan kontrak besar dibandingkan klub-klub lain. ”Kalau memilih uang, mungkin saya tidak di Madura,” kata Bayu Gatra.
”Klub lain bisa memberikan nilai lebih besar. Bahkan, Sriwijaya FC hampir dua kali lipat membayar saya daripada di sini. Tetapi, saya tidak pilih itu,” ungkap eks pemain Bali United ini.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar