Tiket laga kandang pamungkas Leicester City pada 7 Mei 2016, yakni kontra Everton, sudah habis terjual. Para pendukung yang tak kebagian tiket pun terpaksa membeli dari calo dengan harga mencapai 15.000 pounds (sekitar Rp 280 juta).
Musim ini, kiprah Leicester di ajang Premier League sangat luar biasa. Mereka mampu memuncaki klasemen hingga pekan ke-33, dengan keunggulan tujuh poin atas pesaing terdekatnya, Tottenham Hotspur.
Tak heran, banyak orang mulai memprediksikan The Foxes, julukan Leicester, bakal meraih gelar juara Premier League musim ini.
Hal tersebut juga memengaruhi penjualan tiket pertandingan kandang terakhir Leicester musim ini, yakni kontra Everton, pada 7 Mei 2016.
Pada Senin (11/4/2016), tiket seharga 3.000 pounds yang dijual melalui online itu habis dalam waktu 90 menit.
Pendukung Leicester yang tak mendapatkan tiket pun terpaksa gigit jari. Pasalnya, mereka harus membeli melalui calo dengan harga selangit, yaitu 15.000 pounds (Rp 280 juta) untuk dua tiket.
Bahkan, suporter yang sudah masuk keanggotaan klub juga harus mengalami hal yang sama.
"Saya kira banyak pendukung yang tak bisa membayar 15.000 pounds untuk dua tiket. Itu adalah harga untuk sebuah mobil bekas," ucap salah satu pendukung Leicester, seperti dikutip dari BBC Sport, Senin (11/4/2016).
Mengenai persoalan ini, pihak Leicester menyatakan akan mengambil tindakan untuk memberantas praktik percaloan.
"Penjualan tiket sepak bola secara tidak sah akan dikenai hukuman pidana," kata juru bicara Leicester.
Leicester menyisakan lima pertandingan di ajang Premier League musim ini.
Mereka akan berhadapan dengan West Ham United (17/4/2016), Swansea City (24/4/2016), Manchester United (1/5/2016), Everton (7/5/2016), dan Chelsea (15/5/2016).
[video]http://video.kompas.com/e/4839935876001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar