Hamilton: Tidak Ada yang Bisa Menembus Kekuatan Mental Saya

Belum pernah menjuarai dua seri balapan Formula 1 musim 2016 tidak membuat kondisi psikologis pebalap Mercedes asal Inggris, Lewis Hamilton, terganggu.

Dia berharap GP China akan menjadi titik balik bagi penampilannya untuk kembali meraih podium pertama.

Pada GP Australia, 20 Maret, Hamilton menjadi runner-up setelah kalah dari rekan satu timnya, Nico Rosberg.

Pada GP Bahrain, 3 April, Hamilton finis di posisi ketiga meskipun beberapa saat selepas start, WO7 yang dipacu Hamilton bersenggolan dengan jet darat Valtteri Bottas (Williams).

Akibatnya, beberapa bagian bodi mobilnya terlepas dan membuat kinerjanya menjadi tidak maksimal.

"Banyak orang bertanya apakah saya khawatir dengan tren penampilan yang menurun, tetapi saya merasa sebaliknya. Tidak ada kekurangan dalam memenuhi prosedur mesin saat belapan. Semua berjalan dengan baik," kata Hamilton.

Secara mental juara dunia 3 kali itu  merasa dalam kondisi yang terbaik sepanjang karier di Formula 1. Dia pun ingin menunjukkannya pada GP China.

"Psikologis saya berada di kondisi yang terbaik sehingga tidak ada hal sekecil apa pun yang bisa menembusnya. Jalan masih panjang dan saya akan bekerja keras semampunya," ujar Hamilton.

Terkait defisit poin dengan Rosberg, Hamilton bertekad meraih kemenangan pertama musim ini di GP China.

Hamilton berada di urutan kedua klasemen dengan 33 poin, disusul Daniel Ricciardo (Red Bull) di urutan ketiga dengan 24 poin. Rosberg memimpin klasemen dengan 50 poin. Dia juga menjadi pemenang pada seri pertama di Australia, dua pekan lalu.