Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Stadion Siliwangi Jadi Kandang PS TNI untuk ISC A?

By Verdi Hendrawan - Selasa, 12 April 2016 | 04:26 WIB
CEO PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, saat jumpa media usai menggelar rapat dengan manajer klub peserta Indonesia Soccer Championship di The Park Lane Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2016).
VERDI HENDRAWAN/JUARA.NET
CEO PT Gelora Trisula Semesta (GTS), Joko Driyono, saat jumpa media usai menggelar rapat dengan manajer klub peserta Indonesia Soccer Championship di The Park Lane Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (11/4/2016).

Indonesian Soccer Champonship A (ISC A) telah diputuskan akan berlangsung pada Jumat, 29 April 2016. PS TNI yang ikut ambil bagian di ISC A setelah merjer dengan Persiram Raja Ampat berencana akan menjadikan Stadion Siliwangi Bandung sebagai kandang mereka.

Hal ini disampaikan oleh CEO PT Gelora Trisula Semesta (GTS) usai menggelar pertemuan dengan manajer klub peserta ISC di The Park Lane Hotel, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (11/4/2016).

PS TNI, yang merjer dengan Persiram dipastikan tidak akan menggunakan stadion yang ada di Raja Ampat untuk menggelar partai kandang mereka pada kompetisi itu. PS TNI mengajukan Stadion Siliwangi sebagai kandang mereka kepada GTS selaku operator penyelenggara turnamen.

"Pada pekan ini status PS TNI akan diumumkan ke publik. Sebenarnya masih ada dua tahapan yang harus dilewati dan tidak bisa muncul nama PS X atau lainnya," kata Joko kepada awak media.

"Saat melakukan registrasi, PS TNI menominasikan Siliwangi, Bandung, sebagai home ground mereka. Namun, stadion ini masih memiliki catatan yang harus diimprovisasi," ucapnya.

Meski demikian, Joko menegaskan bahwa pihak GTS akan terus membantu agar PS TNI bisa menggunakan Stadion Siliwangi. Hal ini adalah bagian dari salah satu fungsi GTS, yaitu penyelamatan dan pendampingan kepada klub yang memiliki masalah.

Hal ini juga dilakukan oleh GTS saat menyelamatkan Persiba Balikpapan untuk bisa ikut serta di ISC A.

"Saat kami menerbitkan persetujuan peserta (untuk menggelar kompetisi atau turnamen) dan peserta itu adalah member kami, penyelenggara liga memiliki tanggung jawab untuk melakukan penyelamatan," ucap Joko.

"Kami bukan EO (Event Organizer) yang siapa saja boleh mendaftar dan jika mereka tidak memenuhi persyaratan, maka kami akan mencoret mereka. Pada batas tertentu, kami harus mengambil opsi penyelamatan," tuturnya.

Tindakan ini bukan hal baru di dunia sepak bola. Bahkan pernah terjadi di liga-liga yang lebih besar dari Indonesia, seperti Major League Soccer Amerika Serikat dan A-League Australia.

Seperti di A-League, pihak Federasi Sepak Bola Australia (FFA) sempat mengambil alih klub Brisbane Roar agar terus hidup hingga akhirnya dibeli oleh pihak ketiga dan kini menjadi salah satu klub terbesar di Negeri Kanguru itu.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X