2016.
Penghargaan tim paling fair play diberikan kepada tim yang paling sedikit mendapatkan kartu kuning atau merah.
Selain itu, indikator penilaian lainnya adalah tim tersebut harus disiplin, jarang mendapat hukuman pengurangan poin, dan juga selalu bertindak sportif saat maupun sesudah pertandingan.
Berdasarkan indikator-indikator diatas, maka Garec’s didaulat sebagai tim paling fair play kategori U-13.
Sikap sportif Garec’s kembali terlihat, kala mereka turut menghadiri partai final, di GOR Ciracas, Minggu (10/4/2016).
Pelatih Garec’s, Udin, mengaku senang dengan penghargaan yang didapat timnya.
“Tentu saja senang, ini seperti hadiah hiburan bagi kami setelah kami gagal lolos ke perempat final,” kata Udin.
Garec’s hanya menempati posisi tujuh klasemen akhir Wilayah Timur.
“Saya memang meminta anak-anak untuk terus menjunjung sikap fair play di setiap pertandingan. Untuk apa menang tapi tidak fair, ini kan pembinaan,” ucap pelatih pengagum Benny Dollo itu.
Untuk kategori U-15, Redboys Indonesia dinyatakan sebagai tim paling sportif di Liga BOLA edisi perdana ini.
Manajer Redboys, Ade Adhar, mengaku tidak menyangka timnya akan mendapat penghargaan itu.
“Jujur kami kaget ketika mendapat penghargaan ini. Kami memang selalu mengedepankan semangat saling menghormati lawan dan fair play, ketimbang kemenangan,” ucap Ade.
Bagi Ade, gelar ini sekaligus melengkapi pencapaian target awal, yakni menembus perempat final. Redboys sukses menduduki peringkat empat klasemen akhir Wilayah Barat.
“Ini merupakan buah kerja keras seluruh tim, para pelatih dan orang tua. Secara khusus saya ucapkan kepada Ibu Maya Lestari, Komisaris Redboys Indonesia, yang selalu menjadi motor di tim Redboys,” kata Ade.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar