Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Evaluasi dan Persiapan Rio Haryanto Jelang GP China

By Delia Mustikasari - Senin, 11 April 2016 | 06:00 WIB
Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, ketika menghadiri Media Briefing di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
DIAN LESTARI/JUARA.NET
Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, ketika menghadiri Media Briefing di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (7/4/2016).

Setelah melalui dua seri balapan pada GP Australia dan GP Bahrain, pebalap Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto, mulai melakukan persiapan pada balapan berikutnya, yakni GP China.

Pada GP Australia, 20 Maret, Rio gagal finis karena mobilnya mengalami gangguan, sementara rekan satu timnya Pascal Wehrlein, finis di posisi ke-16.

Pada GP Bahrain, 3 April, Rio finis di urutan ke-17, sedangkan Wehrlein finis di posisi ke-13. Kesalahan dalam pemilihan ban menjadi salah satu faktor kegagalan Rio untuk finis di posisi yang lebih baik.

Hasil tersebut akan dijadikan pelajaran oleh pebalap berusia 23 tahun untuk GP China.

"Pada GP Bahrain ada kesalahan dalam memprediksi strategi ban. Dua jam sebelum balapan kami berdiskusi dengan engineer dan mereka mengatakan bahwa pilihan ban yang bagus adalah menukar dari soft ke medium," kata Rio dalam wawancara dengan media di Kota Kasablanka.

Tetapi, pemilihan ban tersebut menurut pebalap tim Manor Racing itu tidak berimbas pada kecepatan karena juara dua balapan, Nico Rosberg (Mercedes) memilih ban soft dan supersoft.

Oleh karena itu, pada GP China Rio ingin lebih fleksibel dalam memilih ban yang akan digunakan. Rio pun mengakui bahwa mobil MRT05 masih perlu pengembangan lagi.


Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, bersiap sebelum menjalani balapan GP Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Minggu (3/4/2016).(MANOR RACING)

"Kami sudah memilih mesin yang bagus karena Mercedes terbukti dua-tiga tahun ini masih mendominasi, jadi secara power juga bagus," ujar Rio.

"Hal yang membedakan adalah aerodinamis pada mobil. Oleh karena itu, pengembangan diperlukan untuk menambah performa mobil," tutur Rio.

Meskipun berhasil finis pada dua balapan, Rio kurang puas dengan hasil yang didapat karena dia berpeluang finis di posisi yang lebih baik seperti yang diraih Wehrlein.

"Kami sempat berdiskusi dengan tim dan hal yang pertama kali saya tanyakan adalah strategi dari Pascal karena waktu berhenti di pitstop, perbedaan kecepatan kami hanya empat sampai lima detik," ucap Rio.

Menurut Rio, hal tersebut menghilangkan waktu cukup banyak.

"Jika saya mendapat strategi yang sama mungkin saya bisa finis di posisi 15-16. Tetapi, saya masih baru sehingga hal ini menjadi pengalaman saya untuk ke depan," kata Rio.


Dua pebalap Manor Racing, Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein, berpose setelah menjalani balapan GP Australia di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, Minggu (20/3/3016).(MANOR RACING)

Rio juga memastikan bahwa spesifikasi mobil yang dia pacu dan Wehrlein kemudikan sama

"Yang membedakan adalah settingan mobil. Setelah sesi kualifikasi kami tidak boleh mengubah settingan apapun selain front wing dan wing belakang," ucap Rio.

Disinggung tentang karakteristik Sirkuit Shanghai, Rio menjelaskan bahwa cuaca di sana lebih dingin dibandingkan Bahrain.

Karakter sirkuit dijelaskan Rio memiliki banyak high speed corner yang membutuhkan keterampilan secara teknik untuk melewatinya karena tikungan pertama memiliki elevation naik dan turun.

Balapan pada GP China akan kembali menggunakan format kualifikasi lama dan Rio belum mengetahui strategi yang akan digunakan karena dia fokus untuk mendapat lap yang bagus.


Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, memacu mobilnya pada sesi kualifikasi GP Bahrain di Sirkuit Internasional Bahrain, Sabtu (2/4/2016).(MANOR RACING)

"Secara regulasi saya belum tahu karena masih belum settle. Banyak tim yang masih berdiskusi dengan Federasi Otomotif Internasional (FIA) untuk regulasi ini," kata Rio.

Namun, Rio memastikan bahwa sistem regulasi yang diterapkan pada dua balapan sebelumnya tidak bersahabat dengan tim papan bawah.

"Kami kesulitan untuk mendapatkan the best from the car karena kami mendapat satu lap saja. Kalau kami tidak tereleminasi pada kualifikasi pertama, kami akan mendapat satu lap," ucap Rio.

"Sistem kualifikasi tersebut sedikit tidak menguntungkan bagi tim papan bawah. Bagi tim papan atas karena memiliki performa mobil yang lebih bagus, maka mereka akan dengan mudah mendapatkan satu lap," tutur Rio.

Rio pun tidak menargetkan hasil berlebihan pada GP China. Dia berharap bisa tampil lebih baik dan tidak mengalami kendala teknis dan penetapan strategi.

"Saya yakin kalau tidak ada kendala di dua faktor ini saya bisa naik posisi," ujar Rio.

"Saya juga menyiapkan kondisi tubuh dengan istirahat cukup, minum suplemen secara teratur ditambah dengan asupan protein, karbohidrat dan mineral yang cukup," kata Rio menjelaskan.

Seri balapan GP China akan digelar di Sirkuit Internasional Shanghai pada 15-17 April.

[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4836843590001&preload=none[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X