Relasi antara kedua pebalap Manor Racing, yakni Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein cukup baik. Rio bahkan sering mendapat masukan dari Wehrlein yang sudah lebih dulu menjajal mobil Formula 1.
Wehrlein (Jerman) merupakan pebalap tes dan cadangan Mercedes pada musim 2014. Dia juga merupakan juara dunia termuda pada ajang balapan Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) 2015.
Oleh karena itu, Wehrlein sudah lebih matang memacu mobil pada lintasan balap jet darat tersebut.
Rio sementara itu baru memulai debutnya di Formula 1 musim ini setelah empat musim turun pada ajang balap GP2.
Pada GP Australia, 20 Maret, Rio gagal finis karena mobilnya mengalami gangguan, sementara Wehrlein finis di posisi ke-16.
Pada GP Bahrain, 17 April, Rio finis di urutan ke-17, sedangkan Wehrlein finis di posisi ke-13. Kesalahan dalam pemilihan ban menjadi salah satu faktor kegagalan Rio untuk finis di posisi yang lebih baik.
Rio mengakui bahwa di lintasan balap dia bersaing dengan Wehrlein, tetapi di luar lintasan mereka sering berdiskusi.
"Sebagai partner, kami selalu sharing ide tentang mobil baru Manor. Manor butuh feedback dari kami berdua agar bisa menaikkan peringkat," kata Rio ketika hadir pada acara Media Gathering di Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis (7/4/2016).
"Kami ingin mencari settingan terbaik pada mobil sehingga kami saling memberi masukan. Apalagi tim Manor masih baru," ujar Rio.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar