Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cara Tim Liga BOLA Menyikapi Kegagalan

By Minggu, 10 April 2016 | 08:16 WIB
Para pemain Buperta (merah), menyalami pemain ASIOP yang mengalahkan mereka.
BOY NOTAN/BOLA/JUARA.NET
Para pemain Buperta (merah), menyalami pemain ASIOP yang mengalahkan mereka.

Juara dari sebuah kompetisi tentu hanya satu. Tim peserta yang lain harus berlapang dada menerima kegagalan mereka.

Penulis: Thomas Rizal

Langkah kesebelasan Buperta terhenti di babak perempat final usai dikalahkan 0-3 oleh finalis Liga BOLA U-13, ASIOP Apacinti.

Pelatih Buperta, Jumhari, mengaku tetap bangga terhadap performa tim asuhannya.

“Target awal kami memang menembus delapan besar. Kami senang bisa memenuhi target,” kata Jumhari

“Anak-anak telah banyak berkembang, khususnya dalam hal pemahaman bermain dan penguasaan bola. Yang masih kurang salah satunya mengenai penyelesaian akhir. Hal itu yang akan kami benahi ke depannya,” kata mantan pemain Persija Timur itu.

Semangat juga diperlihatkan anak-anak Villa 2000 U-13. Mereka terhenti di perempat final setelah kalah adu penalti 1-3 dari Kabomania.

Pelatih Villa 2000, Blitz Tarigan, tidak kecewa dengan performa anak-anaknya.

“Kami selalu bersemangat, perjalanan mereka masih panjang. Pengalaman di Liga BOLA akan kami jadikan bahan pelajaran untuk semakin baik ke depannya,” kata Blitz.

Sama halnya dengan tim favorit di Liga BOLA U-15, Pelita Jaya, yang harus mengubur ambisi meraih gelar Liga BOLA edisi perdana, setelah kalah adu penalti dari ASIOP U-15 pada perempat final.

Pelatih Pelita Jaya U-15, M. Yusup Firdaus, mengaku banyak hal yang dipetik oleh anak-anak Pelita Jaya.

“Kalah menang itu biasa. Kami boleh kalah, tetapi semangat tidak boleh kalah,” ujar Yusup.

“Kalau bisa kasih nilai untuk tim, saya beri nilai 8-9. Pengalaman melawan tim-tim terbaik menjadi bahan pembelajaran yang bagus untuk anak-anak,” kata Yusup menambahkan.

Ajak Nonton Bareng

Setali tiga uang, perjalanan Red Boys Indonesia juga terhenti di perempat final. Sahrul Gunawan dkk. harus mengakui keunggulan finalis Liga BOLA U-15, Bina Taruna.

Meski demikian, Manajer Red Boys, Ade Adhar, tetap memuji komitmen anak-anaknya.

“Kami bisa mengakhiri musim dengan kepala tegak sebab yang mengalahkan kami, Bina Taruna, memang lebih baik dari sisi materi pemain dan persiapan tim. Saya mengucapkan terima kasih kepada para pemain dan orang tua atas partisipasi dan komitmen dalam mengikuti Liga BOLA,” ucap Ade.

Selain itu, Ade juga mengajak para pemainnya untuk hadir menyaksikan partai final.

“Sepak bola tidak hanya selalu menang atau kalah, melainkan rasa hormat dan berjiwa sportif menerima kekalahan. Kami mengundang para pemain hadir di GOR Ciracas mulai pukul 08.00 WIB untuk menyaksikan perebutan tempat ketiga dan final Liga BOLA 2015-2016,” ujar Ade.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BOLA Sabtu No. 023


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X