Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sean Galael Ingin Rasakan Bebas dari Kawalan Keluarga

By Jumat, 8 April 2016 | 22:06 WIB
Muhammad Sean Gelael, Pebalap muda Indonesia. Berpose usai wawancara eksklusif dengan JUARA, di Potato Head Garage, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
DIAN LESTARI/JUARA.NET
Muhammad Sean Gelael, Pebalap muda Indonesia. Berpose usai wawancara eksklusif dengan JUARA, di Potato Head Garage, Jakarta, Jumat (8/4/2016).

Pebalap muda Indonesia, Muhammad Sean Gelael, selalu mendapat kawalan dari keluarganya setiap kali turun dalam adu balap.

Dalam acara makan siang bersama wartawan di Potato Head Garage, Jakarta, Jumat (8/4/2016), Sean mengaku bahwa ibundanya, Rini S Bono, selalu mendampingi ketika dia berlaga di lintasan balap.

Pebalap yang kini berlaga di ajang GP2 Series tersebut menceritakan perlakuan tersebut sudah diterimanya sejak kecil dan dia yakini sebagai bentuk dukungan penuh dari sang mama.

Menurut Sean, meski khawatir, ibunya tak punya pilihan lain selain mendukung hobi putranya tersebut.

"Mama karakternya cukup muslimah. Sekalipun khawatir, mama hanya akan berdoa untuk keselamatan saya. Pernah suatu kali saat akan bertanding, mama bacain Al-Fatihah sampai tujuh kali," kata Sean menahan tawa.

"Mama juga akan bilang Alhamdulillah ketika saya usai balapan. Dia bersyukur karena saya selamat dan baik-baik saja," ujar Sean melanjutkan.

Setelah bertahun-tahun menekuni dunia balap, kini Sean ingin merasakan turun balapan tanpa didampingi keluarganya.

"Sesekali saya ingin merasakan tidak didampingi siapa pun (dari keluarga) ketika balapan karena akan lebih bebas," ujar Sean Gelael kepada JUARA.

Tanpa didampingi keluarga, pebalap 19 tahun tersebut mengaku akan merasa lebih nyaman dan bebas berdiskusi dengan mekanik serta engineer.

Keluarga Sean memang dekat dengan dunia balap. Ayahnya, Ricardo Gelael, dulunya merupakan salah satu pebalap nasional Indonesia.

Tak heran jika Ricardo sangat senang anaknya mau menekuni dunia yang sama dengannya.

"Saya menyukai balap karena ayah saya. Dulu waktu kecil, saya sering duduk di sebelah papa ketika mernyetir mobil balapnya. Mungkin dari situ saya jadi terbawa suasana dan akhirnya suka dengan balap," ujar Sean.

Meski menyukai balap sejak kecil, Sean baru terjun ke perlombaan ketika sudah menginjak usia 12 tahun. Rekan satu menajemennya di Tim Jagonya Ayam, Antonio Giovinazzi, mulai bertanding ketika berusia tiga tahun.

Musim ini, Sean akan turun di dua kompetisi balap. Bersama Jagonya Ayam Campos Racing, dia akan bersaing di GP2 Series 2016 yang berlangsung dalam 11 seri.

Dia juga turun pada balapan endurance di Sirkuit Silverstone, Inggris, 15-17 April, bersama tim SMP Racing.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X