Juventus seperti sedang berada di jalan bebas hambatan untuk mendapatkan gelar juara Serie A 2015/16. Tim berjulukan I Bianconeri sekarang unggul enam poin atas Napoli setelah peringkat kedua itu dikalahkan Udinese pada 3 April lalu.
Penulis : Riemantono Harsojo
Pada laga pekan ke 32, Sabtu (9/4/2016) atau Minggu dini hari WIB, Juventus memiliki potensi besar tetap berada di jalan tol alias tanpa rintangan dalam perjalanan menuju scudetto. Sabtu ini di kandang lawan, Giuseppe Meazza, Juventus bertemu tim yang sedang dalam performa mengecewakan, AC Milan.
Milan asuhan pelatih Sinisa Mihajlovic tak pernah menang dalam empat partai terakhir di Serie A (dua kali seri dan dua kali kalah). Pada 3 April, I Rossoneri dikalahkan Atalanta 1-2. Hasil tersebut memperkecil kans Milan untuk finis di posisi tiga besar yang menjadi target mereka.
Jika Milan sedang kesusahan meraih tripoin, Juventus justru sebaliknya. Tim asuhan Massimiliano Allegri 20 kali menang dalam 21 partai terakhir di Serie A. Rekor dalam beberapa pertemuan terkini dengan Milan juga memihak Juve.
Faktor Dybala
Dalam enam pertemuan terakhir di Serie A, Juventus selalu mengalahkan Milan. Kemenangan terakhir Milan atas Si Nyonya Tua terjadi di Giuseppe Meazza pada 25 November 2012.
Pada 21 November lalu di Juventus Stadium, I Bianconeri menang 1-0. Gol Juventus dibuat Paulo Dybala melalui tendangan kaki kiri dari dalam kotak penalti ke arah tiang dekat gawang yang dikawal Gianluigi Donnarumma.
Dybala bisa kembali menjadi mimpi buruk buat Milan. Setelah absen sejak pekan ketiga Maret lalu karena cedera otot, penyerang asal Argentina itu telah kembali berlatih bersama tim.
Dybala selalu menjebol gawang Milan dalam tiga partai terakhir melawan Setan Merah. Sebelum menyumbang satu gol buat Juventus pada November lalu, ia masing-masing mencetak satu gol untuk Palermo ke gawang Milan pada dua pertemuan di Serie A 2014/15.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.661 |
Komentar