Suram. Kata tersebut mewakili kiprah dua gelandang Real Madrid, Isco dan James Rodriguez, di 2015-2016. Peran sentral yang sempat mereka emban semusim silam kini tergerus seiring dengan dinamika di tubuh manajerial klub.
Penulis : Indra Citra Sena
Pergantian pelatih dari Carlo Ancelotti ke tangan Rafael Benitez ikut berpengaruh terhadap jumlah menit bermain keduanya.
Isco cuma tampil sebanyak 13 kali (9 starter) dalam 18 pekan La Liga, sedangkan James hanya 9 kali (7 starter) di era Benitez.
Kehadiran Zinedine Zidane sempat mengubah peruntungan Isco dan James, tapi hal itu terjadi secara singkat.
Belakangan, sang pelatih lebih suka memainkan Casemiro bersama Luka Modric dan Toni Kroos di lini tengah dengan formasi 4-3-3.
Tak aneh bila timbul rasa frustrasi di benak keduanya. Isco bahkan pernah terang-terangan meluapkan kekecewaan ketika ditarik ke luar lapangan oleh Zidane pada pertengahan laga versus Las Palmas, 13 Maret lalu.
Dia tertangkap kamera televisi membanting rompi sebelum duduk di bangku cadangan Madrid.
Kabar keinginan hengkang segera menghiasi media Spanyol, terlebih setelah Isco dan James urung tampil dalam duel akbar bertajuk el clasico kontra Barcelona, Sabtu (2/4/2016).
Seorang jurnalis Sky Sports sekaligus pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague, berpendapat bahwa nasib Isco dan James akan ditentukan pada musim panas 2016.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.661 |
Komentar