Tiga gol terakhir Barcelona sampai laga el clasico tercipta dari pola bola mati, yakni Pique sepak pojok vs Madrid, gol Neymar lewat eksekusi penalti, hingga gol Ivan Rakitic, yang berawal dari sepakan bebas.
Gol Neymar dan Rakitic datang di laga kontra Villarreal (20/3/2016) di mana duel berkesudahan imbang 2-2 meski Barca sebetulnya telah unggul dua gol lebih dulu.
Kembali ke tumpulnya trio MSN, situasi ini memang langka.
Sepanjang 51 pertandingan yang sudah dilalui Barca di semua kompetisi musim ini sampai duel el clasico, ternyata cuma pernah kejadian lima kali personel MSN bermain, tapi malah tumpul.
Lima momen langka itu terjadi di leg I Piala Super Spanyol melawan Bilbao pada awal musim, duel La Liga jornada 10 vs Malaga, partai fase grup Liga Champion melawan BATE Borisov, jornada 18 laga derbi Barceloni melawan Espanyol, dan jornada 31 di duel el clasico kontra Madrid.
Saat berjumpa Malaga, BATE, dan Madrid, masih ada solusi dari ketumpulan MSN dalam wujud gol-gol Thomas Vermaelen, Rakitic, dan Gerard Pique.
Tapi, di bentrokan menghadapi Bilbao serta Espanyol, Enrique tak punya alternatif gol lain. Berkali-kali Messi bilang bahwa Barca bukan hanya trio MSN, tapi kenyataan di atas kertas dan di atas lapangan menyebutkan ketiga pemain ini memang sumber gol utama mereka.
Ketika salah satu atau ketiga personel trio MSN main tapi gagal bikin gol, realitasnya untuk Barca ialah 60 persen mereka pasti gagal menang!
Enrique dan para personel Blaugrana barangkali telah paham hal itu, tapi apakah mereka khawatir? Pique mengakui sama sekali tidak.
"Ketiga penyerang kami berada di level yang berbeda, seperti dari dunia lain. Saya sama sekali tidak merasa khawatir. Mereka memiliki kualitas mengerikan dan Barcelona beruntung punya ketiganya," kata Pique.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.661 |
Komentar