Sampai akhir pekan lalu, sebelum laga el clasico melawan Real Madrid, trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, Neymar) telah membukukan total 107 gol! Tapi, cukup satu laga untuk mengembalikan kritik kepada trisula yang disebut-sebut paling maut di dunia ini.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Rinciannya, Suarez bikin 43 gol, Messi 37 gol, serta Neymar 27 gol, di semua kompetisi. Jumlah 107 gol itu sudah sekitar 73,4 persen dari total gol Barcelona musim ini (140 gol).
Secara logika, tak akan ada satu tim pun yang menolak memiliki salah satu dari ketiga pemain tadi, apalagi jika bisa tiga-tiganya.
Tapi, bos Blaugrana, Luis Enrique, lagilagi mengingatkan bahwa setajamtajamnya trio MSN buat Barca, mereka bukan mesin yang mampu selalu memproduksi gol.
"Mereka bukan mesin. Mereka para pemain terbaik di posisi masing-masing, tapi mereka bukannya tak bisa terkalahkan atau tak terlewati," ucap Enrique di Marca usai duel el clasico.
Ya, saking tajamnya trio MSN sebagai satu kesatuan lini depan, sangat jarang terjadi situasi ketika salah satu atau ketiganya bermain, tapi tak ada yang bikin gol!
Apes bagi fan Barca, salah satu kejadian langka itu muncul akhir pekan lalu di Camp Nou.
Usai merampungkan duel kurang lebih 90 menit di el clasico versus Madrid, jumlah gol trio MSN tidak berubah, tetap 107 gol.
Untuk pertama kalinya dalam 17 pertandingan terakhir Barca secara beruntun, salah satu dari trio MSN sama sekali tak bisa bikin gol.
Tidak ada satu pun personel MSN yang bisa bikin gol. Sebiji gol Barca di partai itu diciptakan Gerard Pique lewat skema sepak pojok.
Untuk pertama kalinya dalam 17 pertandingan terakhir Barca secara beruntun, salah satu dari trio MSN sama sekali tak bisa bikin gol.
Padahal, peluang mengoyak jala gawang ke gawang kawalan Keylor Navas itu sama sekali tak kurang.
Tapi, entah mengapa, Neymar bak kehilangan sentuhannya, Suarez melepas peluang emas di depan gawang kosong, dan Messi cuma punya satu peluang hebat yang ternyata bisa dimentahkan secara luar biasa pula oleh Navas.
Apakah soal kreasi permainan? Mulai mengeringnya kreativitas cara penciptaan gol dari Barca?
Tiga gol terakhir Barcelona sampai laga el clasico tercipta dari pola bola mati, yakni Pique sepak pojok vs Madrid, gol Neymar lewat eksekusi penalti, hingga gol Ivan Rakitic, yang berawal dari sepakan bebas.
Gol Neymar dan Rakitic datang di laga kontra Villarreal (20/3/2016) di mana duel berkesudahan imbang 2-2 meski Barca sebetulnya telah unggul dua gol lebih dulu.
Kembali ke tumpulnya trio MSN, situasi ini memang langka.
Sepanjang 51 pertandingan yang sudah dilalui Barca di semua kompetisi musim ini sampai duel el clasico, ternyata cuma pernah kejadian lima kali personel MSN bermain, tapi malah tumpul.
Lima momen langka itu terjadi di leg I Piala Super Spanyol melawan Bilbao pada awal musim, duel La Liga jornada 10 vs Malaga, partai fase grup Liga Champion melawan BATE Borisov, jornada 18 laga derbi Barceloni melawan Espanyol, dan jornada 31 di duel el clasico kontra Madrid.
Saat berjumpa Malaga, BATE, dan Madrid, masih ada solusi dari ketumpulan MSN dalam wujud gol-gol Thomas Vermaelen, Rakitic, dan Gerard Pique.
Tapi, di bentrokan menghadapi Bilbao serta Espanyol, Enrique tak punya alternatif gol lain. Berkali-kali Messi bilang bahwa Barca bukan hanya trio MSN, tapi kenyataan di atas kertas dan di atas lapangan menyebutkan ketiga pemain ini memang sumber gol utama mereka.
Ketika salah satu atau ketiga personel trio MSN main tapi gagal bikin gol, realitasnya untuk Barca ialah 60 persen mereka pasti gagal menang!
Enrique dan para personel Blaugrana barangkali telah paham hal itu, tapi apakah mereka khawatir? Pique mengakui sama sekali tidak.
"Ketiga penyerang kami berada di level yang berbeda, seperti dari dunia lain. Saya sama sekali tidak merasa khawatir. Mereka memiliki kualitas mengerikan dan Barcelona beruntung punya ketiganya," kata Pique.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.661 |
Komentar