Tiga tahun silam atau tepatnya kala Arema masih ditangani pelatih Rahmad Darmawan di Liga Super Indonesia 2013, Johan Ahmad Alfarizie, memilih hijrah dari Arema ke Persija karena kalah bersaing dengan Thierry Gathuessi, Beny Wahyudi, dan Hasyim Kipuw.
Penulis: Ovan Setiawan/Martinus Bangun
Keputusan tersebut tepat. Di bawah arahan pelatih Benny Dollo, Alfarizie justru mendapat kesempatan tampil lebih banyak untuk mengisi pos bek sayap kiri Macan Kemayoran.
Hanya satu musim berlabuh di Persija, sang pemain bergabung kembali ke skuat Singo Edan dan posisinya belum tergantikan hingga saat ini.
Konsistensi tersebut pula yang mengantarkannya ke gelar pemain terbaik di ajang Torabika Bhayangkara Cup 2016 usai menyingkirkan sembilan nominasi lain, termasuk dua rekan setim, Cristian Gonzales dan Hendro Siswanto.
“Sebelumnya memang tidak pernah terbesit di benak saya bahwa saya akan menjadi pemain terbaik karena target utama adalah membawa Arema juara,” ungkap pemain yang akrab disapa Jhon ini kepada Tabloid BOLA.
"Tetapi, dengan tambahan gelar pemain terbaik, tentu saya semakin senang," lanjutnya.
Munculnya Alfarizie ke permukaan semakin membuktikan bahwa kualitas pemain lokal tidak bisa dipandang sebelah mata.
Apalagi, gelar tersebut ia raih di tengah kehadiran pemain asing anyar Arema seperti Srdan Lopicic dan Esteban Vizcarra.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4833277306001&preload=none[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.661 |
Komentar