SLEMAN, JUARA.net – Nasib pemain dan pelatih yang disanksi atas kasus ‘sepak bola gajah’ masih menjadi tanda tanya. Apakah, mereka bisa tampil di Indonesian Soccer Championship (ISC) B atau tidak.
Ketidakpastian ini membuat bek Anam Syahrul belum mendapatkan klub. Anam yang memperkuat PSIS Semarang saat menghadapi PSS Sleman dalam kasus ‘sepak bola gajah’. Pemain yang sesungguhnya diincar Persijap Jepara ini dikenai sanksi lima tahun tidak boleh beraktivitas sepak bola di bawah PSSI.
Namun, Persijap menyatakan pemain yang disanksi tidak boleh tampil di ISC, meski turnamen itu bukan kegiatan di bawah PSSI. CEO Persijaop, Said Basalamah mengungkapkan keputusan itu didasarkan keterangan dari pengelola turnamen, PT Gelora Tri Semesta (GTS).
PT GTS melarang pemain yang terlibat ‘sepak bola gajah’ tampil di ISC. Ini yang menjadikan Persijap tak bisa merekrut Anam. Hanya, PSIS Semarang tetap akan menyertakan pemain yang dikenai sanksi. Tim pun ditangani pelatih Eko Riyadi, yang dikenai sanksi seumur hidup tidak boleh beraktivitas di sepak bola.
Baca juga:
- Satu Lagi, Manchester City Gaet Perusahaan Asal Indonesia
- Pennant Main Penuh, Tampines Rovers Terus Menang
- Orang Tua Kiper Naturalisasi Malaysia yang Tersambar Petir Tiba di Melaka
”Kami berpegang pada regulasi yang dikeluarkan pengelola turnamen, tidak disebutkan mengenai pemain yang disanksi. Apalagi, turnamen ini tidak di bawah PSSI. Sementara itu, hukuman berlaku bagi mereka yang beraktivitas sepak bola di bawah kewenangan PSSI,” kata Manajer PSIS, Wahyu Winarto.
Sedangkan PSS Sleman yang juga diperkuat pemain yang disanksi memilih menunggu. Manajer Arief Juliwibowo mengungkapkan, pihaknya masih mempelajari regulasi yang dikirimkan ke klub.
“Disebutkan, turnamen mengikuti peraturan FIFA 2015. Jadi, kami pun harus mempelajari bagaimana peraturannya. Yang jelas, kami tetap berharap pemain yang disanksi tetap bisa tampil di ISC,” tandasnya.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar