Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain dan Pelatih ’Korban’ Sepak Bola Gajah Tunggu Kepastian

By Jumat, 8 April 2016 | 10:15 WIB
Gelandang Anang Hadi (8) adalah salah satu 'korban' sepak bola gajah antara PSS Sleman kontra PSIS Semarang di Stadion AAU, Yogyakarta, Minggu (26/10/2014).
GONANG SUSATYO/BOLA/JUARA.NET
Gelandang Anang Hadi (8) adalah salah satu 'korban' sepak bola gajah antara PSS Sleman kontra PSIS Semarang di Stadion AAU, Yogyakarta, Minggu (26/10/2014).

SLEMAN, JUARA.net – Nasib pemain dan pelatih yang disanksi atas kasus ‘sepak bola gajah’ masih menjadi tanda tanya. Apakah, mereka bisa tampil di Indonesian Soccer Championship (ISC) B atau tidak.

Ketidakpastian ini membuat bek Anam Syahrul belum mendapatkan klub. Anam yang memperkuat PSIS Semarang saat menghadapi PSS Sleman dalam kasus ‘sepak bola gajah’. Pemain yang sesungguhnya diincar Persijap Jepara ini dikenai sanksi lima tahun tidak boleh beraktivitas sepak bola di bawah PSSI. 

Namun, Persijap menyatakan pemain yang disanksi tidak boleh tampil di ISC, meski turnamen itu bukan kegiatan di bawah PSSI. CEO Persijaop, Said Basalamah mengungkapkan keputusan itu didasarkan keterangan dari pengelola turnamen, PT Gelora Tri Semesta (GTS).

PT GTS melarang pemain yang terlibat ‘sepak bola gajah’ tampil di ISC. Ini yang menjadikan Persijap tak bisa merekrut Anam. Hanya, PSIS Semarang tetap akan menyertakan pemain yang dikenai sanksi. Tim pun ditangani pelatih Eko Riyadi, yang dikenai sanksi seumur hidup tidak boleh beraktivitas di sepak bola.

Baca juga:

”Kami berpegang pada regulasi yang dikeluarkan pengelola turnamen, tidak disebutkan mengenai pemain yang disanksi. Apalagi, turnamen ini tidak di bawah PSSI. Sementara itu, hukuman berlaku bagi mereka yang beraktivitas sepak bola di bawah kewenangan PSSI,” kata Manajer PSIS, Wahyu Winarto.

Sedangkan PSS Sleman yang juga diperkuat pemain yang disanksi memilih menunggu. Manajer Arief Juliwibowo mengungkapkan, pihaknya masih mempelajari regulasi yang dikirimkan ke klub.

“Disebutkan, turnamen mengikuti peraturan FIFA 2015. Jadi, kami pun harus mempelajari bagaimana peraturannya. Yang jelas, kami tetap berharap pemain yang disanksi tetap bisa tampil di ISC,” tandasnya.


Editor : Estu Santoso
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X