Kejutan muncul dari timnas Suriah sepekan terakhir. Negara Timur Tengah yang sedang dilanda konflik bersenjata itu berambisi merekrut Jose Mourinho (53) sebagai pelatih tim nasional mereka. Cuma, mimpi 'gila' Suriah kandas seturut munculnya penolakan dari kubu Mourinho.
Akhir pekan lalu, Sekretaris Federasi Sepak Bola Suriah (FASF), Qutaiba Al-Rifai, mengirimkan permintaan formal kepada perwakilan Mourinho.
Isinya ialah meminta eks arsitek Chelsea tersebut sebagai pelatih kepala timnas mereka.
Walau dilanda konflik politik berkelanjutan, pemerintah Suriah bermimpi meluncurkan proyek besar untuk memiliki tim nasional yang tangguh.
Target mereka ialah lolos ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Saat ini, tim beralias Sang Elang tersebut masih bertahan dalam persaingan di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona AFC.
Nama Mourinho spontan mencuat karena posisi pelatih kepala di Suriah lowong dan pria Portugal itu belum diikat siapa pun usai didepak Chelsea pada Desember lalu.
Sayang bagi Suriah, impian menggaet pelatih pemenang dua gelar Liga Champions itu kandas. Penyebab penting kegagalan itu ialah permintaan gaji Mou disebut jauh melebihi bujet yang disediakan Suriah.
"Mourinho tak akan datang ke sini dan negosiasi dengan kami berakhir," ucap Muwaffaq Jumaa, Presiden Komite Olimpiade Suriah, di situs Itasportpress.
Kubu Suriah mengungkapkan dana besar yang mereka gunakan buat menggaji Mourinho akan berdampak tidak baik bagi masyarakat mereka yang sedang ditimpa kesulitan.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar