Ramires mengklaim bahwa Guus Hiddink merupakan sosok yang mendorong kepergiannya dari Chelsea. Bahkan, Hiddink secara terbuka menyatakan ketidaksukaan kepada sang pemain.
Gelandang berkebangsaan Brasil itu sempat menjadi pemain inti pada era Jose Mourinho. Namun, sejak jabatan manajer beralih ke Hiddink, Ramires tidak pernah menjadi starter di Premier League.
Atas dasar itu, dia menerima pinangan Jiangsu Suning pada bursa transfer Januari 2016.
"Salah satu alasan besar saya meninggalkan Chelsea adalah manajer baru. Dia tidak menyukai gaya saya. Dengan gegabah, dia memutuskan tidak akan memberikan kesempatan kepada saya," kata Ramires.
"Kedatangan Hiddink sangat rumit untuk saya. Namun, inilah sepak bola," ucap dia.
Ramires tidak lantas menaruh dendam kepada The Blues. Sebab, dia menyimpan memori manis dengan memenangi gelar Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.
"Saya hanya bisa berterima kasih atas apa yang diberikan Chelsea. Saya selalu menjadi suporter dan ingin agar mereka kembali ke Liga Champions secepat mungkin," tutur Ramires.
Dengan nilai 28 juta euro, Ramires tercatat sebagai pemain termahal ketiga sepanjang sejarah Liga Super China. Dia juga terikat kontrak bersama Jiangsu Suning hingga 31 Desember 2019.
[video]http://video.kompas.com/e/4828515329001_ackom_pballball[/video]
Editor | : | |
Sumber | : | The Sun |
Komentar