MALANG, JUARA.net – Siapa Johan Ahmad Alfarizie? Dia adalah bek kiri Arema Cronus yang baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik Torabika Bhayangkara Cup 2016. John, sapaan Alfarizie, ternyata saat bocah adalah anak gawang Arema yang punya cerita seru.
Tidak banyak yang tahu bagaimana perjuangan Alfarizie dalam meretas karier sepak bola bersama tim berjulukan Singo Edan. Pesepak bola berusia 25 tahun itu memulai kariernya bersama Akademi Arema.
Selain mendapatkan kesempatan berlatih, siswa Akademi Arema juga bertugas menjadi anak gawang saat pertandingan kandang Singo Edan. Memang terkesan biasa jadi anak gawang, namun hal tersebut dianggap penting bagi Alfarizie.
Sebab, suami dari Dewi Tumita Maqhfuria ini pun memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengamati gaya bermain pemain-pemain Arema di pertandingan. ”Kesempatan menjadi anak gawang dulu, saya gunakan untuk mengamati pemain-pemain Arema. Bagaimana mereka membawa bola atau menempatkan posisi,” ujar Alfarizie.
Selain mengamati gaya bermain Arema, posisinya sebagai anak gawang saat itu juga membawa pengaruh tersendiri baginya. Suasana stadion yang penuh dengan dukungan Aremania, membuatnya terpacu.
”Itu juga menjadi motivasi saya saat itu, untuk berjuang menjadi pemain Arema,” tutur pemain yang memakai identitas angka di punggungnya dengan nomor 87 untuk kostum Arema ini.
Baca juga:
- Mat Halil, loyalitas Tanpa Batas untuk Persebaya
- AS Roma Kagumi Pria Asal Cimahi
- Sempat Frustrasi, Eks Sayap Arema 'Selamatkan' Klub Singapura
Dengan bermodal gemblengan di Akademi Arema, Alfarizie mendapatkan kesempatan untuk bergabung bersama tim senior Singo Edan pada 2009. Dia sempat merasakan canggung saat harus tampil bersama pemain senior Arema. ”Mungkin semuanya adalah proses,” ucap pemain yang sempat dipinjamkan ke Persija pada 2013 ini.
Gelar pemain terbaik Piala Bhayangkara juga tidak didapatkan dengan mudah oleh pemain memiliki dua caps dengan timnas Indonesia ini. Sebab, dia harus menyingkirkan sembilan kandidat lainnya, termasuk dua rekannya di Arema, Cristian Gonzales dan Hendro Siswanto.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar