Eks pelatih Real Madrid yang akan membesut Bayern Muenchen pada musim 2016-2017, Carlo Ancelotti, mengungkapkan butuh satu tim penuh untuk dapat menghentikan kejeniusan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Zlatan Ibrahimovic.
Selama menukangi Real Madrid dalam kurun waktu 25 Juni 2013-25 Mei 2015, Ancelotti sempat merasakan kekuatan dua pilar FC Barcelona, Messi dan Neymar.
Dari total lima pertemuan dengan Barcelona, juru taktik berusia 56 tahun itu mampu meraup dua kemenangan (2-1, 3-1) dan menelan tiga kekalahan (1-2, 3-4, 1-2).
Bahkan, pria yang mengantarkan Real Madrid merengkuh titel kesepuluh (La Decima) Liga Champions pada 2013-2014 ini pernah merasakan magis Messi ketika ditundukkan 3-4 di Stadion Santiago Bernabeu.
ON THIS DAY: In 2010, Lionel Messi scored all 4 as Barcelona beat Arsenal 4-1 at Camp Nou in the Champions League. pic.twitter.com/l4OaxqZCtK
— Squawka Football (@Squawka) April 6, 2016
Laga yang berlangsung pada 24 Maret 2014 itu menjadi saksi kebintangan Messi. Peraih lima Ballon d'Or tersebut membukukan hat-trick dan membuat para pendukung El Real terdiam.
Ancelotti pun secara khusus memuji Messi. Bahkan, dia menyarankan untuk tidak membahas La Pulga sebelum berduel langsung dalam suatu laga.
"Tidak mungkin mempersiapkan pertandingan untuk melawan Messi. Dia merupakan bakat fantastis," kata Ancelotti seperti dilansir AS, Selasa (5/4/2016).
Baca Juga:
- Inter Milan Jadi Destinasi Diego Simeone Selanjutnya
- 6 Pelatih Malang yang Terpental di Lapangan
- 'Messi Bukan Manusia, Cristiano Ronaldo Terbaik di Bumi'
"Anda harus menghindari berbicara tentang Messi karena ketika membicarakan kemampuan Messi, pemain akan takut. Lebih baik, fokus pada permainan Anda," ucap dia lagi.
Ancelotti menilai ada tiga juru gedor lain yang memiliki level setara dengan Messi, yakni Ibrahimovic (Paris Saint-Germain), Neymar, serta mantan anak asuhnya di Real Madrid, Ronaldo.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | AS |
Komentar