Waktu sehari pada Selasa (5/4/2016) untuk merayakan gelar juara Arema Cronus yang berhasil memboyong gelar Torabika Bhayangkara Cup 2016 tampaknya masih belum cukup untuk Aremania. Pada Rabu (6/3/2016), masih terlihat kerumunan Aremania berlalu lalang di jalan-jalan protokol di Malang Raya.
Namun aksi mereka untuk konvoi harus dihentikan oleh pihak kepolisian, lantaran kepolisian hanya memberikan izin konvoi pada Selasa. Akibatnya, kepolisian harus menindak tegas dengan melakukan tindakan tilang bagi Aremania yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas.
Bukan hanya itu, melalui microphone polisi memberikan informasi pelarangan konvoi. Namun tindakan polisi tampaknya tidak begitu digubris oleh Aremania, hingga Rabu sore masih terlihat Aremania yang lalu lalang dengan menggunakan atribut kebesaran mereka.
Manajemen Arema menegaskan bahwa tidak ada agenda Aremania untuk konvoi. “Bila terjadi hal-hal yang mengakibatkan kerusakan atau anarkis dari para peserta konvoi, itu sudah di luar tanggung jawab kami,” ungkap Ketua Panpel Arema, Abdul Haris mewakili manajemen Arema.
Haris berharap hal tersebut harusnya bisa dipahami oleh Aremania dengan mengakhiri konvoi, jika tidak bisa dibendung minimal mereka mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menganggu pengendara lain. “Jika tidak bisa dibendung, maka setidaknya mereka mematuhi peraturan lalu lintas," ujarnya.
Pada Selasa, Aremania sudah tumpah ruah di jalanan Kota Malang untuk mengarak pemain beserta piala yang barus aja diraih. Meski gelaran acara inti sudah selesai, Aremania masih terlihat berkerumun hingga dini hari di depan Stasiun Kota Baru Malang.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar