Performa impresif pebalap Formula 1 dari tim Haas, Romain Grosjean, pada dua seri balap pertama musim 2016 sukses mencuri atensi banyak pihak, terutama sang bos tim.
Tak cuma menghasilkan pundi-pundi poin, pebalap yang finis keenam pada GP Australia dan kelima pada GP Bahrain tersebut juga terpilih sebagai "Driver of the Day" untuk dua seri balap berturut-turut.
Lebih dari itu, rapor hijau pebalap Prancis itu juga mampu mengatrol posisi tim Haas ke urutan kelima klasemen konstruktor sementara dengan perolehan 18 poin.
Padahal, status Haas adalah tim debutan di ajang balap Formula 1.
Mengacu pada rangkaian hasil positif tersebut, Team Principal Gunther Steiner tak segan menyebut kehadiran Grosjean di kubunya sebagai faktor kunci.
"Jika kami mendapat pebalap lain, seorang pay driver, mungkin kami tidak akan ada di posisi kami sekarang," tutur Steiner seperti dilansir Autosport, Rabu (6/4/2016).
"Kami mungkin bertanya kepada diri kami sendiri, 'Apakah material kami cukup bagus? Apakah mobilnya cukup bagus?'. Tetapi, kami tahu sekarang karena Grosjean menunjukkannya. Kami tahu di mana posisi kami sekarang," katanya melanjutkan.
Tak seperti tim-tim baru yang terbiasa memilih memakai pay driver untuk mendukung kondisi finansial tim, Haas justru mengambil risiko dengan merekrut pebalap sekaliber Grosjean.
Sebelum membalap untuk Haas, pebalap 29 tahun itu membalap untuk tim Lotus selama empat musim.
Bersama Lotus, Grosjean tercatat 10 kali naik podium dan satu kali membukukan lap tercepat saat membalap pada GP Spanyol 2012.
Hingga seri kedua Formula 1 2016, Grosjean menempati posisi kelima klasemen sementara pebalap dengan 18 poin.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Autosport |
Komentar