Dunia sepak bola baru saja dikejutkan dengan kabar tak sedap tentang Lionel Messi. Megabintang Barcelona itu dilaporkan tersangkut skandal keuangan berskala internasional.
Semuanya bermula dari bocornya 11,5 juta dokumen finansial milik sebuah firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, yang kemudian disebut sebagai skandal "Panama Papers".
Temuan dokumen tersebut adalah hasil dari investigasi panjang selama satu tahun yang dilakukan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ), harian terbitan Jerman Suddeutsche Zeitung, dan sejumlah media lainnya.
Dokumen itu mengungkapkan bahwa sejumlah kalangan, mulai dari kepala negara, politikus, selebriti, hingga atlet kelas dunia berupaya mendirikan perusahaan fiktif demi menghindari pajak.
Dari beberapa kalangan atlet yang terlibat, terdapat satu nama yang paling menyita perhatian. Dia adalah Messi, salah satu pesepak bola terbaik pada abad ini.
Messi dan sang ayah, Jorge, dituduh telah menyerahkan hak citra (image right) kepada dua perusahaan di Belize dan Uruguay agar dapat menghindari aturan membayar pajak di Spanyol.
Mengetahui hal ini, pihak Messi pun memberikan tanggapannya. Melalui keluarganya, Messi secara tegas menyatakan bahwa dirinya tidak bersalah dan menyebut laporan itu sebagai fitnah.
"Dalam menanggapi pemberitaan yang menyebutkan Messi bertanggung jawab membentuk sebuah perusahaan dalam upaya menghindari pajak, pihak keluarga menegaskan bahwa Messi tak melakukan hal tersebut," demikian pernyataan dari keluarga Messi, Senin (4/4/2016).
Sebelum terbongkarnya "Panama Papers", pada 2013, Messi sempat terjerat kasus penggelapan pajak. Kala itu, Messi dan ayahnya dituduh menunggak pembayaran pajak di Spanyol yang nilainya mencapai 4 juta euro.
"Ada tanda-tanda rasional kriminalitas yang dilakukan kedua belah pihak," tulis sang hakim seperti dilansir AFP, 8 Oktober 2015.
Sebenarnya, tak hanya Messi saja yang pernah mengalami kasus tersebut. Dua rekan setim Messi di Barcelona, Neymar dan Javier Mascherano, turut tersandung persoalan serupa.
Neymar didakwa Neymar bersalah atas kasus penggelapan pajak penghasilannya semasa bersama Santos hingga kasus biaya transfer ke Barcelona, serta sejumlah sponsor pribadi.
Adapun Mascherano sempat divonis hukuman satu tahun penjara pada Januari 2016 karena kasus serupa. Mascherano disebut telah melakukan penggelapan pajak senilai 1,5 jura euro pada kurun waktu 2011-2012. Namun, dia bebas dengan membayar ganti
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | kompas.com |
Komentar