Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Conte Ikuti Jejak Ancelotti atau Ranieri?

By Anju Christian Silaban - Selasa, 5 April 2016 | 10:00 WIB
Reaksi Pelatih Anotio Conte saat sesi latihan di pusat Pelatihan Italia di Coverciano 21 Maret 2016, Florence, Italia.
CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES
Reaksi Pelatih Anotio Conte saat sesi latihan di pusat Pelatihan Italia di Coverciano 21 Maret 2016, Florence, Italia.

Chelsea telah mengumumkan penunjukan Antonio Conte sebagai manajer untuk musim 2015-2016, Senin (4/4/2016). Dia akan menjadi orang Italia kelima yang mengasuh The Blues.

Sebelumnya, ada Gianluca Vialli, Claudio Ranieri, Carlo Ancelotti, dan Roberto Di Matteo. Tiga dari empat nama tersebut mampu menyumbangkan trofi untuk publik Stamford Bridge.

Menilik kuantitas, Vialli menempati daftar teratas. Pria asal Cremona ini mampu meraih lima trofi dari 1996 hingga 1999, satu di antaranya adalah Piala FA 2000.

Gengsi masih menjadi milik Di Matteo. Meski hanya berbakti dalam waktu singkat, dia mampu menjuarai Liga Champions pada 2012. Ini menjadi satu-satunya "Si Kuping Besar" di lemari trofi Chelsea.

Ancelotti dan Ranieri juga mempunyai keunikan tersendiri. Sepanjang sejarah The Blues, tidak ada manajer asal Italia yang mampu memenangi Premier League selain Ancelotti.

Adapun Ranieri menjadi satu-satunya pria Italia yang gagal menyumbang trofi untuk Chelsea. Padahal, dia sempat merasakan limpahan dana dari Roman Abramovic.


Saat menangani Chelsea, Claudio Ranieri memberikan instruksi kepada William Gallas.(JOSHUA ROBERTS/AFP)

Pada musim pertamanya, Conte bakal dituntut untuk mengikuti jejak Ancelotti dengan memenangi Premier League. Prestasi Di Matteo hampir sulit disamai karena Chelsea hampir dipastikan tidak tampil di Liga Champions.

Skenario serupa sempat dijalani Conte bersama Juventus. Pada musim 2011-2012, Conte mengantarkan I Bianconeri yang absen di ajang Eropa, menjadi kampiun di liga.

Menurut eks pemain dan asisten manajer Chelsea, Ray Wilkins, Conte berpeluang besar mengulangi prestasinya bersama Juventus.

"Dia mengubah sistem Juventus, lalu memenangi tiga trofi beruntun. Menarik untuk menantikan kiprah dia," tutur Wilkins seperti dikutip Sky Sports, Senin (4/4/2016).

Waktu Conte tidak panjang. Apabila mengalami nirgelar seperti periode Ranieri, Conte bisa saja dipecat pada musim pertamanya.

Skenario terakhir menjadi salah satu unggulan di bursa taruhan Inggris, Ladbrokes.

"Tantangan untuk Conte sangat jelas. Dia lebih mungkin pergi sebelum akhir musim ketimbang memenangi gelar pada tahun pertamanya," kata juru bicara Ladbrokes, Alex Donohue.

[video]http://video.kompas.com/e/4829603850001_ackom_pballball[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X