SINGAPURA, JUARA.net – Muhammad Ridhuan adalah salah satu pemain Arema Indonesia saat menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2010. Tetapi, dia sempat frustrasi dengan kariernya akhir tahun lalu dan sekarang pemain ini mulai bangkit di Liga Singapura.
Ridhuan yang bersama kompatriotnya, Noh Alam Shah pada 2010 jadi idola Aremania karena membawa klub berjulukan Singo Edan itu berjaya di negeri ini. Dia per 2014 kembali ke Singapura setelah masa pinjamnya dari Arema ke Putra Samarinda (kini Bali United Pusam) habis.
Kembali ke negerinya, ternyata Ridhuan tak langsung bersinar dengan klub S-League, Geylang International. Lalu pada 2015, pemain yang kini berusia 31 tahun itu pindah ke Tampines Rovers, tetapi jarang sekali memakai kostum alias sering tak masuk starting line-up.
Akhir musim lalu pun Ridhuan seperti enggan meneruskan kariernya di lapangan hijau, apalagi Tampines Rovers tak memperpanjang kontraknya. Muhammad Ridhuan pun memutuskan untuk mengikuti kursus yang jauh dari karier sepak bola yaitu belajar minyak dan gas pada sebuah kampus di Negeri Singa awal 2016.
Baca juga:
- Persija Berpeluang Diperkuat Eks Rekan Duet Samuel Eto’o
- Mat Halil, loyalitas Tanpa Batas untuk Persebaya
- AS Roma Kagumi Pria Asal Cimahi
Tetapi ditengah kebimbangannya itu, pelatih asal Jerman, Jorg Steinebrunner memanggilnya untuk gabung Warriors. Jorg, yang juga eks pelatih Deltras Sidoarjo, menilai sisa-sisa kejayaan Ridhuan bakal mampu membimbing pemain muda timnya.
Ternyata, Jorg benar dan semua itu ditunjukkan oleh Muhammad Ridhuan pada lanjutan Liga Singapura pada Jumat (1/4/2016). Dia sukses menyelamatkan Warriors FC dari kekalahan. Bermain di Stadion Jalan Besar, Warriors dijamu oleh Geylang International dan laga berakhir dengan skor imbang 2-2.
Warriors pada laga ini sebenarnya sempat unggul dulu melalui gol penyerang asal Prancis keturunan Pantai Gading, Jonathan Behe. Eks pemain Le Mans itu membuat tim tamu unggul pada menit ke-16 dan bertahan sampai jeda.
Namun di babak kedua, Warriors dua kali bobol melalui gol Gabriel Quak dan gelandang asal Argentina, Carlos Alberto Delgado. Gol itu tercipta masing-masing pada menit ke-51 serta 86.
Memasuki menit ke-65, Jorg melihat sisi sayap kanannya butuh suntikan darah segar saat skor masih imbang 1-1. Akhirnya bek Syaqir Sulaiman ditarik keluar dan Muhammad Ridhuan jadi suksesornya.
Meski sempat kebobolan dan tertinggal, permainan Muhammad Ridhuan sangat bagus sejak diturunkan. Puncaknya pada menit ke-90, ketenangan Muhammad Ridhuan membuat Warriors selamat dari kekalahan melalui sontekan akhirnya gawang Geylang International bobol lagi.
Muhammad Ridhuan pun selepas laga dielu-elukan rekan setimnya. Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan ini. ”Saya sedikit menyesalkan sejumlah peluang kami yang terbuang percuma. Tapi, kami akhirnya selamat dari kekalahan,” kata Jorg, seperti dikutip dari The New Paper.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | The New Paper |
Komentar