Pelatih Inter Milan, Roberto Mancini, menilai timnya harus belajar usai kekalahan 1-2 oleh Torino dalam pertandingan Serie A di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (3/4/2016). Salah satu kekurangan Inter adalah minim kreasi serangan.
Tim Biru Hitam sempat unggul 1-0 melalui gol penalti Mauro Icardi (menit ke-17), tetapi mereka justru kebobolan oleh Cristian Molinaro (55') dan Andrea Belotti (73') pada babak kedua.
Catatan tersebut menjadi kekalahan kedua Inter secara beruntun dari Torino di kandang sendiri. Icardi dkk juga menyerah pada musim 2014-2015 dengan skor tipis 0-1.
17' - GOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOL! DAL DISCHETTO SEGNA @MauroIcardi! #InterTorino 1-0 pic.twitter.com/O7YsfbiBnN
— F.C. Internazionale (@Inter) April 3, 2016
Raihan tiga poin ini mengukuhkan Torino sebagai klub pengoleksi angka terbanyak pada musim 2015-2016 yang sanggup meraup poin setelah sempat berada dalam situasi ketinggalan. Il Toro total mengumpulkan 17 poin.
"Ada momen di musim ini kami bisa tampil dengan bagus. Namun, terkadang kami hanya melepaskan satu tendangan tepat sasaran dan harus menelan kekalahan," kata Mancini seperti dilansir Inter.it.
Menurut data Whoscored, Inter melepaskan 10 tembakan saat meladeni Torino, tetapi hanya dua yang mengarah ke gawang.
"Musim ini belum berakhir, tetapi kami harus belajar dari kesalahan," ucap Mancini.
Baca Juga:
- Akui Kalah dari Tim Lemah, Mihajlovic Minta Maaf
- Tolak Jabat Tangan Icardi, Maxi Lopez Dinilai Bodoh
- 3 Hari Kunci Strategi Jakarta Pertamina Energi Melawan Surabaya Samator
Juru taktik berusia 51 tahun ini mengaku anak asuhnya masih membutuhkan waktu untuk dapat bermain dengan lebih matang.
"Ambisi kami adalah selalu menampilkan performa terbaik yang kami bisa dan bekerja keras untuk mencapainya," ujar Mancini.
| Editor | : | Firzie A. Idris |
| Sumber | : | Inter.it |
Komentar