PADANG, JUARA.net – Jafri Sastra menjadi pelatih anyar Persipura Jayapura. Dia menyebut pekerjaan barunya ini sebagai sebuah tantangan sekaligus kebanggaan sebagai pelatih asal Minang. Pelatih berusia 50 tahun ini per April 2016 jadi bagian penting klub berjulukan Mutiara Hitam.
Tetapi, Jafri Sastra dapat tantangan yang tak hanya baru tapi juga keras bersama Persipura saat ini. Sebab, skuat Mutiara Hitam sedang ’goncang’ karena ditinggal beberapa pemain bintangnya, sebut saja Boaz Solossa dan Patrick Wanggai.
Kenyataan ini pun langsung ditepis Jafri Sastra. Mantan pelatih Mitra Kukar itu mengatakan bahwa Papua adalah Brasil-nya Indonesia. Jika satu pemain pergi, maka akan ada puluhan lain yang muncul. Makanya, dia berani menerima tawaran manajemen Persipura untuk bertarung di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Baca juga:
- Persija Berpeluang Diperkuat Eks Rekan Duet Samuel Eto’o
- Final Piala Bhayangkara, Persib Tanpa Kostum Biru
- Kalah, Lapangan Penuh Air, Persegres Kecewa
”Jangan tanya target apa yang dibebani manajemen kepada saya. Sebab, bila menyebut Persipura, mereka selalu identik dengan juara. Inilah tantangan yang harus saya hadapi, berani mengambil kontrak artinya harus berani bertanggung jawab,” kata Jafri kepada JUARA di Padang, Sabtu (2/4/2016).
Bagi Jafri Sastra, menjadi menangani Persipura adalah sejarah baginya sekaligus untuk pelatih asal Sumatera Barat (Sumbar). Karena selama ini, belum ada pelatih asal Ranah Minang yang diberi kepercayaan oleh manajemen klub yang selama ini dikenal menjadi gudang pemain timnas Indonesia ini.
”Ya, saya rasa ini tantangan sekaligus pertaruhan secara pribadi sebagai pelatih. Saya siap menerima dan menjalankan tugas serta tanggung jawab sebagai pelatih Persipura. Mudah-mudahan, saya bisa melakukannya. Tolong bantu saya dengan doa,” tuturnya.
[video]http://players.brightcove.net/4386485688001/5f5050ba-12eb-4380-b837-257aded67fbc_default/index.html?videoId=4827556230001&preload=none[/video]
| Editor | : | Estu Santoso |
| Sumber | : | juara |
Komentar