Partai tandang dan tim medioker merupakan momok serius buat AC Milan pada musim ini. Dua faktor itu yang paling sering menggagalkan ambisi I Rossoneri alias Si Merah-Hitam memetik poin sempurna dalam perjalanan menuju zona kompetisi antarklub Eropa.
Penulis: Indra Citra Sena
Sejauh ini, Milan sudah melewati 15 pertandingan tandang di Serie A 2015/16. Lima di antaranya berujung kekalahan. Enam lainnya imbang dan hanya pernah empat kali mencicipi sensasi kemenangan.
Dengan kata lain, rasio kemenangan tandang Keisuke Honda dkk cuma 26 persen saja. Terbilang memprihatinkan untuk ukuran klub elite yang bermaterikan pemain berkualitas serta bermental juara seperti Milan.
Jumlah kemenangan tandang mereka bahkan lebih sedikit dari tiga kontestan Serie A lainnya, yang secara posisi berada di bawah Milan dalam klasemen sementara, yakni Chievo (6), Empoli (5), dan Bologna (6).
Milan wajib memperbaiki rekor tandang dengan membidik tiga poin di laga kontra Atalanta, Minggu (3/4/2016) di Bergamo.
Amunisi memadai plus penampilan yang cenderung stabil sepanjang 2016 bakal menjadi senjata andalan.
Pertandingan ini juga sekaligus menguji kesiapan Milan menghadapi persoalan berikutnya setelah laga tandang, yaitu kerap kehilangan poin saat menghadapi tim medioker.
Kehilangan poin penuh dapat berdampak buruk terhadap tingkat kepercayaan diri para pemain menyambut sisa kompetisi.
Sebab, jadwal sisa Milan menjelang penghabisan 2015/16 banyak bersua timtim berperingkat lebih rendah seperti Sampdoria (17 April), Carpi (21 April), Verona (25 April), Frosinone (1 Mei), dan Bologna (7 Mei).
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | BOLA Sabtu No. 022 |
Komentar