Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mengaku timnya tidak mengalami tekanan besar. Padahal, Leicester akan menghadapi tujuh pekan terpenting dalam 132 tahun sejarah mereka untuk menorehkan tinta emas sebagai juara Premier League.
Liga Inggris menyisakan tujuh pertandingan. Leicester di luar dugaan memimpin klasemen sementara dengan keunggulan lima angka atas Tottenham Hotspur dan 11 atas Arsenal di urutan ketiga.
Pada akhir pekan ini, Leicester berpeluang besar menjaga jarak atau bahkan menjauh. Sebab, Tottenham akan melakoni laga superberat ketika menyambangi markas Liverpool pada Sabtu (2/4/2016) sedangkan Leicester yang akan bermain pada Minggu (3/4) akan menjamu Southampton.
"Tentu saja, ini merupakan periode terbesar untuk klub karena Leicester sebelumnya tidak pernah ada di level ini," ujar Ranieri saat konferensi pers pada Jumat (1/4).
Pada awal musim, manajer asal Italia tersebut memasang target klub Midland ini tidak terdegradasi. Harapan itu sangat realistis mengingat pada musim sebelumnya, Leicester sempat menjalani perjuangan berat untuk tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Inggris.
"Terdapat tekanan pada awal ketika kami harus selamat (dari ancaman degradasi)," ucapnya.
"Setelah itu, kami menikmatinya. Sekarang semua berada di tangan kami. Kami ingin meneruskannya. Kami tahu kami berada di posisi tinggi namun kami fokus tanpa memikirkan tim-tim lain. Hal yang penting adalah untuk fokus hanya pada pertandingan selanjutnya."
Meskipun Southampton dianggap lebih ringan, tetapi bek asal Austria Christian Fuchs justru menilai sebaliknya. Ini melihat hasil pertemuan pada putaran pertama di mana Southampton sempat memimpin 2-0 sebelum Jamie Vardy mengamankan hasil imbang.
"Mereka berada dalam penampilan yang bagus. Mereka mencatatkan laju bagus pada beberapa pertandingan terakhir namun kami pun demikian," ucapnya kepada stasiun televisi klub.
"Dalam lima pertandingan terakhir kami mencatatkan empat clean sheet dan satu kali imbang. Maka menurut saya, kami pun berada dalam penampilan yang bagus. Kami hanya perlu kembali ke jalur setelah jeda internasioal dan memberikan semua yang kami miliki pada setiap pertandingan."
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Reuters |
Komentar