Pada 2 April 2005, kejadian memalukan dialami Newcastle United. Tak hanya harus kalah telak 0-3 dari tamunya, Aston Villa, di St James' Park, klub berjulukan The Magpies ini juga kehilangan tiga pemain yang mana dua pemain dikarenakan berkelahi.
Sebelum duel Premier League itu berlangsung, Newcastle dijagokan untuk memenangi pertandingan tersebut mengingat mereka hanya kalah sekali dalam 17 laga sebelumnya. Di sisi lain, Villa cuma menangi dua laga tandang dari 15 partai tandang pada 2004-2005.
Kenyataannya, Newcastle kebobolan tiga gol pada menit kelima, ke-73, dan ke-80. Sebanyak dua gol terakhir Villa lahir dari titik penalti.
Hasil memalukan bagi Newcastle tersebut semakin buruk tak lama setelah gol ketiga Villa. Dua pemain Newcastle, Kieron Dyer dan Lee Bowyer, terlibat baku hantam di lapangan.
Pada awalnya, Dyer berdiri dan terlihat menantang rekannya. Bowyer mendekati Dyer dan seketika keduanya langsung beradu dada. Saling pukul tak terelakkan. Kostum bagian depan Bowyer bahkan terkoyak akibat tarikan dari Dyer.
Menyadari ada perkelahian, gelandang Villa, Gareth Barry, segera melerai dan menarik Bowyer. Sementara itu, Dyer dihentikan beberapa pemain Newcaslte.
Wasit bertindak tegas dengan memberikan kartu merah kepada Dyer dan Bowyer pada menit ke-82. Akibatnya, Newcastle harus bermain dengan delapan pemain karena sebelumnya mereka kehilangan Steven Taylor gara-gara kartu merah setelah handball pada menit ke-73.
Akibat dari insiden tersebut, Dyer dijatuhi hukuman larangan bertanding selama tiga laga. Bowyer lebih banyak, suspensi empat partai dan denda lebih dari 200.000 pound atau sekitar enam minggu gaji.
Pada Oktober 2014, Dyer mengungkapkan alasan di balik perkelahiannya dengan Bowyer. Menurutnya, Bowyer kesal dirinya tidak mengoper bola langsung ke Bowyer sepanjang laga.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar