Penggawa Pusamania Borneo FC sekaligus Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, sebelumnya menjadi garda terdepan dalam gerakan menolak turnamen.
Penulis: Yakub/Kukuh Wahyudi
Tak aneh jika banyak pihak yang mempertanyakan mengapa ia masih tetap ikut ambil bagian di turnamen. Merespons hal tersebut, eks kapten timnas itu punya jawabannya.
Berikut petikan wawancara pemain kelahiran Balikpapan, 25 September 1979 itu dengan Yakub Pryatama yang mewakili BOLA pada pekan lalu di Bandung.
Sebelumnya Anda bersama APPI menolak penyelenggaraan turnamen di Indonesia. Bisa dijelaskan alasan Anda tetap bermain di turnamen saat ini?
Dalam deklarasi (APPI) itu kan sudah jelas, terutama untuk gugurnya tolak turnamen itu di poin enam. Disebutkan bahwa menolak turnamen sebagai tuntutan akan adanya kepastian liga. Sekarang situasinya bisa lihat sendiri. ISC (liga) akan dimulai pada 16 April.
Bahkan, bukan level atasnya saja, Divisi Utama pun akan berjalan pada 23 April. Otomatis deklarasi APPI gugur ketika adanya kepastian bergulirnya ISC.
Apa tanggapan Anda mengenai kabar Kemenpora akan menggulirkan liga sendiri?
Membuat liga itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Mekanismenya bisa saya bilang jelimet. Banyak yang harus diurus, seperti operatornya, regulasinya, dan semuanya harus diurus.
Saat ini, yang memungkinkan untuk dijalankan adalah ISC dari PT Liga Indonesia. Setelah vakum hampir setahun, sudah seharusnya kita buat terobosan dan perbaikan agar kompetisi yang kita idamkan bisa tercapai.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.660 |
Komentar