Semuanya masih berupa teka-teki dan spekulasi di kubu Chelsea. Namun, satu sisi yang selalu dipertanyakan media apakah keabadian sang kapten, John Terry, masih terjadi pada musim depan.
Penulis: Dedi Rinaldi
Terry disebut sosok yang abadi di Chelsea karena namanya tak pernah lepas dari susunan tim inti meski sudah berulang kali berganti manajer selama dua dasawarsa.
Terry mentas saat Claudio Ranieri menjadi arsitek The Blues pada tahun 2000. Setelah Ranieri hengkang pada 2004, Manajer Chelsea terus berganti.
Mulai dari Jose Mourinho, Avram Grant, Luiz Felipe Scolari, Guus Hiddink, Carlo Ancelotti, Andre Villas-Boas, Roberto Di Matteo, Rafael Benitez, kembali ke Mourinho, dan kemudian Hiddink lagi pada musim 2015-2016.
Terry seolah tak lekang oleh pergantian tampuk kekuasaan manajer. Pada pengujung musim ini kontrak Terry telah berakhir.
Sejujurnya, dia mengaku belum siap pensiun pada usia 35 tahun. Hanya, direksi klub rupanya berpikiran lain.
Musim depan diputuskan menjadi akhir dari keabadian Terry di Chelsea, setelah beberapa musim terakhir Chelsea memang hanya memberikan kontrak singkat kepada Terry.
Alasannya karena faktor umur Terry yang sudah di atas 30 tahun. Berdasarkan hal tersebut, maka Terry pun menyatakan akan pergi mencari petualangan baru di tempat lain.
481 - Jumlah laga yang dilakoni John Terry di liga bersama Chelsea sejak 1998-1999
Dia sekaligus pergi meninggalkan kenangan indah yang pernah dirajutnya bertahun-tahun bersama The Blues.
Kepergian tersebut juga sekaligus menutup kesempatan dirinya menorehkan catatan sebagai pemain yang setia melayani satu klub.
Hal itu pernah ditorehkan oleh bek-bek besar seperti Carles Puyol (Barcelona), Paolo Maldini dan Franco Baresi (Milan), Jamie Carragher (Liverpool), sampai Tony Adams (Arsenal).
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.660 |
Komentar