Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Momen Spesial dalam Derbi Ibu Kota Lazio Vs AS Roma

By Beri Bagja - Minggu, 3 April 2016 | 08:00 WIB
Kapten AS Roma, Franceso Totti (kanan depan), berjabat tangan dengan Paolo Di Canio dari Lazio pada duel derbi ibu kota Italia di Serie A, 6 Januari 2005.
NEW PRESS/GETTY IMAGES
Kapten AS Roma, Franceso Totti (kanan depan), berjabat tangan dengan Paolo Di Canio dari Lazio pada duel derbi ibu kota Italia di Serie A, 6 Januari 2005.

2. Pembunuh! Pembunuh!; 21 Maret 2004 (Lazio vs Roma 0-0)

Di Italia, posisi ultras atau suporter garis keras begitu tinggi, sampai-sampai bisa melampaui kewenangan otoritas klub, bahkan pengelola kompetisi.

Derbi Roma di Serie A pada 21 Maret 2004 harus dihentikan ketika laga memasuki menit keempat babak II akibat intervensi ultras.

Tindakan itu diawali rumor terbunuhnya seorang pendukung remaja akibat ditabrak mobil polisi di luar stadion.

Penonton di tribun bagian atas mengaku melihat sang korban ditutupi kain putih. Kabar itu merebak cepat di berbagai penjuru stadion.

Suporter di Olimpico gelisah. Ultras secara kompak meneriaki polisi di dalam stadion dengan ucapan "assassini, assassini!" alias "pembunuh!"

Kericuhan terjadi hingga ultras Roma menaiki pagar, menembus barikade keamanan, dan memasuki lapangan guna menemui Totti.

Kepada sang kapten, mereka menjelaskan situasi. Wasit Roberto Rosetti pun berdiskusi dengan Presiden Lega Serie A kala itu, Adriano Galliani, via telepon dan memutuskan laga dihentikan.


Francesco Totti (tengah) dalam laga AS Roma kontra Lazio, 21 Maret 2004, yang dihentikan akibat intervensi ultras.(NEW PRESS/GETTY IMAGES)

Di luar stadion terjadi kerusuhan antara fans dengan polisi yang berujung 13 orang ditangkap dan ratusan lain luka-luka.

Ternyata, rumor itu tidak benar. Sang korban ditutupi kain putih demi menghindari gas air mata lebih banyak akibat bentrokan di luar.

Polisi melindunginya sampai tiba ambulans. Dia selamat, bahkan menonton peristiwa di Olimpico dari rumah sakit!

Intervensi ultras telanjur membuktikan betapa besar kekuasaan mereka.

"Jika kita tetap bermain, mereka akan membunuh kita," kata Totti menjelaskan kepada pelatih Fabio Capello.


Editor : Beri Bagja
Sumber : Berbagai sumber


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X