Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, mengunci pole position, mencatat rekor lap tercepat, dan akhirnya memenangi balapan GP Qatar di Sirkuit Losail, Minggu (20/3/2016).
Hasil tersebut bukan kejutan jika melihat hasil tes pramusim MotoGP 2016. Dari tiga kali tes pramusim, pebalap Spanyol tersebut hanya sedikit mengalami kesulitan di Sirkuit Phillip Island, Australia. Namun, hal itu tak terlihat saat balapan di Qatar.
Dengan bekal kemenangan di Qatar, Lorenzo akan menjalani seri kedua musim ini di Autodromo Termas de Rio Hondo, Argentina, 1-3 April. Bagi semua pebalap, ini akan jadi pengalaman pertama membalap di sana dengan ban Michelin.
"Saya menantikan balapan di Argentina. Setelah kemenangan di Qatar dan feeling yang bagus di lintasan, saya ingin membalap di sirkuit di mana saya sedikit mengalami kesulitsan pada balapan-balapan sebelumnya," kata Lorenzo.
Pada GP Argentina 2014, Lorenzo berhasil naik podium setelah menyelesaikan balapan dengan finis di urutan ketiga. Tahun berikutnya, dia finis di urutan kelima.
Lorenzo menegaskan bahwa kemenangan di Qatar tidak lantas membuat timnya lupa diri. Lorenzo memastikan dirinya akan tetap fokus pada balapan.
"Kami memulai kejuaraan dengan cara yang sempurna, tetapi kami tetap harus mengerti bagaimana kinerja motor di lintasan yang berbeda," aku pebalap 28 tahun tersebut.
Lorenzo mengaku harus mengecek dan memastikan apakah elektronik baru yang mulai dipakai musim ini dan ban Michelin akan berfungsi dengan baik di setiap lintasan.
"Memulai balapan seperti yang kami lakukan di Qatar merupakan cara yang bagus untuk mendapatkan kepercayaan diri. Kami harus bekerja lebih keras untuk bersaing mendapatkan kemenangan di sini," aku pemilik dua gelar juara dunia MotoGP tersebut.
Meski sudah mendapatkan tawaran kontrak baru selama dua musim (2017 dan 2018) dari Yamaha, Lorenzo masih belum memutuskan apakah akan bertahan atau pindah tim.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash |
Komentar