Rio Haryanto dan Ali Adrian merupakan dua pemuda Indonesia yang tengah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa. Keduanya sama-sama pebalap, tetapi dengan kendaraan berbeda.
Rio tahun ini menjalani musim pertamanya sebagai pebalap Formula 1 bersama Manor Racing. Dia adalah pebalap Indonesia pertama yang berhasil menembus persaingan balap jet darat tersebut.
Musim lalu, Adrian turun pada European Championship Moto2. Bersama timnya, Adrian tengah berjuang untuk bisa masuk Kejuaraan Dunia Moto2, dan nantinya menembus MotoGP.
Perjalanan untuk bisa sampai ke level internasional memang tidak pernah mudah. Dukungan dana maupun moril sangat diperlukan.
Kedua pebalap muda ini sama-sama menghadap ke Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi demi memuluskan jalan mereka.
Rio harus membawa Rp 250 miliar untuk bisa membalap di Formula 1 selama semusim. Rio pun mendapatkan surat jaminan dari Menpora seputar pemenuhan kebutuhan dana yang diminta Manor.
"Pembuatan surat jaminan sebenarnya merupakan inisiatif tim kami," kata Adrian kepada JUARA.
Menurut Adrian, dari pembicaran timnya dengan Menpora, muncullah ide untuk memberi Rio surat jaminan yang diserahkan kepada Manor.
Setelah itu, tim Adrian dan Rio saling berkomunikasi. Rio akhirnya mendapatkan surat tersebut, sementara Adrian masih harus menunggu.
"Kami tahu etika, bahwa kedua pihak tidak bertujuan untuk saling menyusul dan mungkin akan ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa ini adalah persaingan," tutur Adrian.
"Bagi saya ini bukan persaingan, tetapi kami justru saling mendukung demi nama Indonesia," ujarnya menambahkan.
Ketika ditanya apakah mereka saling mengenal, Adrian tidak menyebut secara rinci bagaimana relasinya dengan Rio. "Yang jelas kami saling tahu," ujar Adrian.
Musim ini, Adrian berencana turun pada European Championship Moto2 dan mencari lima wild card untuk turun di Kejuaraan Dunia Moto2.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | juara |
Komentar