Arema Cronus boleh saja optimistis jelang pertandingan melawan Sriwijaya FC dalam semifinal Piala Bhayangkara di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada (31/3/2016). Namun, cerita mengenai kegagalan-kegagalan mereka di semifinal tampaknya masih menghantui.
Minggu (11/10/2015) menjadi awal mula kegagalan Arema Cronus di semifinal setelah kalah dari Sriwijaya FC dengan skor tipis 1-2 pada leg kedua semifinal Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo. Sriwijaya FC unggul dengan agregat 3-2 lantaran pada leg pertama menahan imbang Arema dengan skor 1-1.
Empat bulan berlalu, cerita yang sama terjadi, dalam leg kedua yang merupakan pertandingan penentuan semifinal Piala Jenderal Sudirman Arema harus tersingkir setelah kalah adu penalti dari Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada (17/3/2016). Penalti terjadi setelah kedua tim bermain agregat 3-3.
Kegagalan yang sama berlanjut pada Rabu (9/3/2016). Bermain di semifinal Piala Gubernur Kaltim yang menggunakan format trofeo, Arema harus mengakui keunggulan Madura United lewat adu penalti. Meski sebelumnya Arema berhasil menang atas Persiba Balikpapan, namun Madura United sudah mengoleksi dua kali kemenangan.
"Hasil di semifinal-semifinal sebelumnya tidak boleh terulang lagi. Kali ini ini kami optimistis bisa menembus final dan juara," ujar salah satu pemain Arema, Beny Wahyudi.
Optimisme juga disampaikan oleh pelatih Arema, Milomir Seslija."Setiap pertandingan memang tidak dilalui dengan mudah, tetapi kita optimistis bisa melaju ke final dan menjadi juara juara," ujarnya.
Arema melaju ke semifinal memiliki modal cukup bagus, di Grup B mereka menjadi juara grup dengan meraih 8 poin, sedangkan rivalnya, Sriwijaya FC adalah peringkat kedua Grup A.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar