Mantan jebolan skuat tim nasional Indonesia dari proyek PSSI Primavera, Yeyen Tumena, menceritakan kisah unik ketika rekan setimnya kala itu, Kurniawan Dwi Yulianto. Kurus, sapaan Kurniawan, protes kepada dirinya.
Menghadiri konferensi pers jelang laga Italian Legend kontra Primavera Baretti di VIP Barat Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (28/3/2016), Yeyen membahas kenangan lama tersebut.
"Kurniawan protes karena dia cetak gol ke gawang (Gianluca) Pagliuca, tetapi yang muncul di laman pertama Corriere della Sport saya bersama Ruud Gullit," kata Yeyen.
Kala itu, Pagliuca dan Gullit sama-sama memperkuat klub Serie A, Sampdoria.
Semasa berkarier, Pagliuca menjelma menjadi sosok nomor satu di bawah mistar gawang klub maupun timnas Italia. Dia berhasil membawa Sampdoria meraih Scudetto 1991 dan mengantar Gli Azzurri menjadi finalis Piala Dunia 1994.
Sementara itu, Gullit tumbuh menjadi ikon AC Milan sekaligus Belanda. Dia membawa AC Milan merajai Eropa dengan dua torehan Liga Champions (1989 dan 1990) serta berperan penting saat Belanda menggenggam titel Piala Eropa 1988.
Baca Juga:
- Kala 5 Gol Del Piero Benamkan Yeyen Tumena dkk
- Rashford Dilarang ke Ruang Ganti dan Makan Bersama Pemain Senior
- Empat Pilar Timnas Inggris Mendapat Nilai 9
Catatan tersebut membuat publik Indonesia bangga lantaran, Yeyen dan Kurniawan, pernah bersua dua legenda dunia sepak bola itu.
Kini, keduanya akan bergabung dengan skuat Primavera Baretti, yang beranggotakan pemain legenda Indonesia yang pada era 1990-an dikirim ke Italia untuk menimba ilmu.
Selain Yeyen dan Kurniawan, akan bergabung juga Kurnia Sandy, Bima Sakti, Alexander Pulalo, Imran Nahumaruri, Bejo Sugiantoro, Supriyono, dan Indriyanto Nugroho.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar