Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mitos Kemenangan dari Jersey Sepak Bola

By Jalu Wisnu Wirajati - Senin, 28 Maret 2016 | 09:31 WIB
Ilustrasi jersey Lionel Messi yang dijual di pertokoan.
GOOGLE
Ilustrasi jersey Lionel Messi yang dijual di pertokoan.

Benarkah warna seragam klub sepak bola dapat meningkatkan peluang meraih kemenangan? Warna jersey dan mitos pembawa kemenangan ini sudah menjadi patokan sepanjang sejarah sepak bola dunia.

Konon, pilihan warna seragam sepak bola bukan hanya untuk membedakan tim. Meski sebuah tim punya dua set jersey, ada warna tertentu dari salah satunya yang akan menjadi identitas tim.

Manchester United, misalnya, mendapat julukan The Reds Devils dari warna merah kaos skuat tersebut sekalipun tim ini punya seragam berwarna lain.

Warna merah sangat populer di dunia sepak bola. Banyak tim besar memakai seragam memakai warna ini.

Meski bisa ditafsiri sebagai aura kemarahan, merah juga dianggap mewakili semangat dan bisa mendorong pemain lebih tertantang di lapangan. Bersamaan, warna merah yang menyolok akan membuat tim lawan tak nyaman sekaligus memberi kesan menakutkan.

Fakta tersebut menjadi perhatian peneliti dari University of Durham, Russell Hill dan Robert Barton. Mereka meneliti efek warna merah di dunia olahraga pada 10 tahun terakhir ini.


Penyerang Manchester United, Marcus Rashford (kedua dari kanan), melakukan selebrasi bersama rekan setimnya usai mencetak gol ke gawang Manchester City, pada laga Premier League di Stadion Etihad, Minggu (20/3/2016).(OLI SCARFF/AFP)

Hasilnya, seperti dikutip situs web community.dur.ac.uk, angka kesuksesan seorang atlet atau tim yang mengenakan baju tanding warna merah dinyatakan terlalu tinggi untuk sekadar disebut kebetulan atau keberuntungan semata.

Dari daftar 66 juara Liga Inggris, misalnya, sebanyak 42 di antaranya adalah tim yang memakai seragam berwarna merah. Di deretan para pemenang itu ada Liverpool, Manchester United, dan Arsenal.

Psikologi warna di lapangan


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : kompas.com


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X