"Luciano Spalletti memberi kami banyak masukan dalam pergerakan di lini pertahanan dan soal taktik. Statistik memperlihatkan bahwa saat ini kami lebih sedikit kebobolan dan bertahan lebih baik sebagai sebuah tim.”
Penulis : Sapto Haryo Rajasa
Ucapan penuh keyakinan di Il Giornale ini muncul dari mulut Antonio Rudiger, bek tengah AS Roma. Dirinya seperti ingin agar publik awam maupun Romanisti menyadari bahwa lini belakang Il Lupi memang mengalami peningkatan cukup signifikan.
Sejak diarsiteki Luciano Spalletti, grafik Roma memang bergerak naik. Dari memulai kampanye di posisi kelima klasemen Serie A, Roma kini duduk manis di peringkat ketiga alias di zona kualifikasi Liga Champion.
Laju ini ditandai delapan kemenangan beruntun. Sejak kalah 0-1 dari Juventus, Roma beruntun menang atas Frosinone, Sassuolo, Sampdoria, Carpi, Palermo, Empoli, Fiorentina, dan Udinese.
Skor 1-1 kontra Internazionale, akhir pekan lalu memutus rangkaian fantastis Spalletti tersebut.
Delapan kemenangan beruntun hanyalah satu, atau boleh disebut sebagai outcome dari sederet pekerjaan apik yang dibenahi Spalletti. Terutama di lini pertahanan, di mana Spalletti mulai kembali mematok Florenzi-Manolas-Rudiger- Digne sebagai kuartet bek utama.
Keputusan memakai kuartet ini mutlak dilakoni mengingat Roma belum pernah kalah saat dibela mereka di panggung Serie A.
Dalam sembilan laga Roma, rekor mereka lima menang dan empat seri. Dari sembilan laga ini juga, gawang Roma cuma bobol enam kali.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.659 |
Komentar